Thursday, June 23, 2011

Empat Tingkatan Jihad Jilid 2

Rasulullah bersabda :“Urusan terpenting adalah  Islam, tiangnya adalah shalat dan atap (puncaknya) adalah jihad di jalan Allah.”[HR.Ahmad, At Tirmidzi dan Ibnu Majah].

Jihad secara bahasa berarti bersungguh-sungguh. Menurut syari’at, jihad memiliki makna umum dan makna khusus. Jihad menurut maknanya yang umum adalah bersungguh-sungguh dengan memohon pertolongan kepada Allah dalam mendapatkan apa yang mendekatkan diri kepada Allah dan dalam menjauhi segala apa yang dilarang Allah. Sedang Jihad di dalam maknanya yang khusus berarti memerangi orang-orang kafir agar kalimat Allah menjadi tinggi dan mulia.

TINGKATAN JIHAD

Jihad ada empat tingkatan :

Jihad terhadap diri sendiri
Jihad terhadap syaitan
Jihad terhadap pelaku kedzaliman, bid’ah dan kemungkaran
Jihad terhadap orang-orang kafir dan munafiq.

Jihad terhadap diri sendiri

Jihad terhadap diri sendiri ada empat tingkatan :

PertamaJihad dalam mencari ilmu syar’i untuk mendapatkan petunjuk dan kebenaran. Allah memerintahkan kita agar terlebih dahulu berilmu sebelum berucap dan berbuat.

Allah berfirman : “Maka ketahuilah bahwasanya tidak ada sesembahan  yang haq melainkan Allah.” (QS. Muhammad : 19).

KeduaJihad dalam mengamalkan ilmu setelah berjihad dalam mengenal Allah , Rasul-Nya dan agama Islam dengan dalil maka kita berusaha mengamalkannya. Yakni dengan merealisasikan Tauhid dan beribadah secara ikhlas kepada-Nya, menjalankan segala kewajiban agama, bersegera dalam kebaikan dan menjauhi segala yang diharamkan.

KetigaBerjihad menyampaikan ilmu. Yakni hendaknya kita mengajarkan ilmu tersebut dan mendakwahkannya.  Sebab Allah telah mengambil janji kepada umat manusia agar mau menjelaskan Ilmu dan tidak boleh menyembunyikannya. Dan tingkatan yang paling mulia dalam jihad menyampaikan  ilmu adalah melakukan amar ma’ruf nahi mungkar.

Keempat : Jihad dalam menanggung resiko dakwah. Ketiga hal diatas semuanya membawa resiko yang tidak ringan, karena itu kita harus bersabar dalam menanggung resiko tersebut. Bahkan sudah menjadi sunnatullah, setiap orang berdakwah akan menemui berbagai cobaan, baik cibiran manusia, kesusahan bahkan siksaan. Karena dakwah adalah tugas para Rasul dan Rasul adalah orang yang paling berat cobaannya.
...