Friday, July 25, 2014

13 MENTERI DARI GP INDONESIA TIMUR

Presiden pengganti Susilo Bambang Yudhoyono harus memperhatikan kawasan timur Indonesia. 

Pasalnya, sejauh ini daerah-daerah di kawasan Indonesia timur belum maju padahal memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan, kultur yang pluralistis dan posisi politik yang secara geografis memiliki wilayah daratan dengan hutannya yang sangat luas, aneka kandungan sumber daya mineral yang sangat tinggi serta berbatasan dengan lima negara lain, yakni Malaysia, Filiphina, Papua Niugini, Timor Leste, dan Australia.

Demikian disampaikan, Koordinator Perhimpunan Indonesia Timur, Petrus Selestinus, kepada wartawan di Jakarta (Jumat, 25/7).

"Dengan kondisi dan posisi ekonomi, budaya dan politik seperti itu maka Presiden terpilih tidak boleh memandang sebelah mata terhadap kompetensi dan profesionalitas putra putri atau kader muda asal Indonesia Timur dalam mengisi kabinet," katanya.

Menurut dia ada banyak figur muda Indonesia timur yang layak menempati jabatan menteri. Antara lain La Ode Ida, Alex Retraubun, Andreas Hugo Parera, Anggelina Pattiasina, dan Erry Seda. Menurut dia, nama-nama ini bisa membantu mewujudkan visi misi Jokowi-JK dalam memajukan Indonesia kawasan timur seperti yang mereka janjikan saat kampanye lalu.

Terkait visi menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, Petrus mengingatkan agar sepenuhnya membela rakyat kecil. Dia mengingatkan jangan sampai perwujudan konsep mercusuar poros maritim dunia hanya menguntungkan pihak asing dan konglomerat sementara rakyat miskin di Indonesia Timur semakin tertinggal dan terpinggirkan. 

Karena itu, menurut dia, sangat diperlukan sebuah Badan Otoritas Kelautan Nasional atau setingkat Badan Pertanahan Nasional di luar Kementerian Kelautan yang secara teknis memfokuskan diri merumuskan hal-hal terkait kepentingan pulau pulau di kawasan Indonesia timur yang luas wilayah lautnya sangat besar.

"Disamping itu perlu juga membentuk badan yang secara khusus menangani budaya atau tradisi  dan adat istiadat serta kearifan lokal yang masih tumbuh subur dan berkembang di kawasan timur Indonesia. Ini penting untuk memperkaya identitas Indonesia," jelasnya.