Monday, April 8, 2013

Wisata ala Nomophobia, Hodophobia dan Cryophobia

Perjalanan wisata ke daerah baru dengan beragam keunikannya akan memberikan tantangan tersendiri. Namun, ketakutan terhadap suatu hal alias fobia terkadang menyebalkan.
 
Mulai dari fobia eskalator hingga menunggu antrean ternyata pernah dialami sebagian wisatawan kala liburan. Berikut beberapa fobia yang dapat mengganggu perjalanan wisata serta daerah-daerah yang perlu dihindari untuk Anda yang fobia, seperti dilansir dari Dailytelegraph, Senin (8/4/2013).

Hodophobia
Yungus utara di Bolivia adalah nama jalan paling legendaris bagi sebagian wisatawan. Bagi pencinta wisata petualangan, jalanan berliku dan berbahaya ini terasa mengasyikan. Begitu pula dengan menelusuri hutan hujan Amazon.
 
Sayangnya, keindahan kedua tempat tersebut tidak dapat dinikmati oleh wisatawan dengan hodophobia. Hodophobia adalah julukan bagi orang-orang yang takut berkendara jarak jauh, terutama lewat jalan darat.

Nomophobia
Merasa gelisah ketika jauh dari ponsel? Bisa jadi Anda menderita nomophobia. Nomophobia adalah julukan bagi orang-orang yang tidak dapat hidup bila merasa jauh dari ponsel mereka.
 
Orang-orang dengan ketakutan tersebut harus menghindari liburan-liburan ke tempat yang menyediakan jasa detoksifikasi terhadap benda-benda elektronik
, yang kini mulai ngetren. Di saat orang lain sedang menikmati liburan tanpa gadgetmereka di sebuah resor, orang dengan nomophobia justru stres dan berharap segera pulang untuk dapat menikmati ponselnya.

Cryophobia
Menikmati Ice Village Alpha Resort di Tomamu, Shimukappu, Jepang, memang mengasyikan. Resor ini buka setiap musim dingin
 karena memang seluruh bangunanya terbuat dari es. Namun, ketika es mulai mencair setiap Februari, resor ini akan segera ditutup.
 
Sayangnya, resor semacamini tidak dapat dinikmati oleh wisatawan dengan cryophobia. Ketakutan seseorang terhadap cuaca dingin membuatnya tersiksa jika harus berada di resor tersebut.
(ftr)