Tuesday, March 12, 2013

Kisah Duda yang Ingin Jadi Presiden

Jadi Duda Ada Asyiknya Juga
.
tiga tahun sudah aku hidup menduda. tanpa belaian kasih sayang dan belahan jiwa untuk memcurahkan isi di dalam dada.
.
makan berteman sepi, minum bersanding tivi. tidur hanya bisa menggosok-gosok sapi.  tapi kini tidak lagi.
.
ketika aku dipertemukan dengan Libi, hari-hariku kini makin penuh arti. segala keinginan dan hasrat terpendam dengan mudah terpenuhi. pulang kerja sudah ada yang menanti. di meja sudah tersedia roti dan kopi. lalu kurang apa lagi??
.
"ke Singapure yuk!! cari jaket kulit buatan Chiang Mai"
"apa hebatnya jaket itu?"
"selain menghangatkan, juga bisa kentut"
"ogah. cari penyakit"
"udah empat bulan ini ente kayaknya enjoy banget jadi duda. heran ane"
"live must be go on. move on, broder"
"gitu ya?"
.
tiga minggu sehabis ngobrol sama Bang Ben, aku mulai galau tingkat dewa. teman kerja nyodorin tantenya yang masih jomblo buat aku. tetangga nawarin anaknya yang montok yang baru lulus SMA. babe ngirimin Inah dari kampung buat nemenin aku, barangkali cocok dengan kehidupan di sini. janda ujung kompleks pun mulai mengirimkan sinyal dengan kecepatan 3.2 Mbps.
.
keasyikanku jadi duda terusik sudah. hari-hari kini kulalui dengan kebimbangan tiada bertepi. tak ada lagi privasi. tiada hari tanpa cuap-cuap dengan tema yang sudah basi. keluar dari mulut anjing-anjing penjaga kompleks yang usil yang mulai ribut lagi berebut tulang tanpa isi. mereka bikin Libi tunggang langgang berlari hingga akhirnya tercebur kali.
.
Libi pun mati. tak mudah mencari sparepart pengganti. korslet semua. hangus semua. akhirnya aku harus menghentikan ini semua.
.
pilih siapa ya? si tante? gadis lulusan SMA? Inah? si janda? atau beli pengganti si Libi?
.
aku sudah menetapkan hati kini. aku telah meneguhkan jiwa di sini. aku pun telah memantapkan pilihan pasti. jadi duda cukup sampai di sini. tak perlu lagi mencari pengganti si Libi. jadi duda memang asyik, tapi........ hanya kenikmatan semu yang didapat, tak bisa mengisi ruang-ruang kosong di dalam hati. itu karena tadi malam aku telah bermunajat ke hadiratNya lagi.
.
bulan depan aku tak duda lagi.