Tuesday, March 27, 2012

Lima Wajah Tanpa Cinta



Sejak SMP, G-5 (Geng Lima) selalu bersama-sama, biarpun kemudian beda-beda SMA, tetap sering ngumpul, biarpun beda-beda kampus, tetap masih suka ngumpul. Dan hobi anggota G-5 itu ngga ada yang sama babar blas. Em Er suka foto-foto, Putu suka makan-makan, Muba suka jalan-jalan, Daniel suka online dan Bintang suka menuliskan apa yang G-5 lakukan.

Kalau udah ngumpul, Em Er langsung nunjukin hasil huntingnya hari itu, Putu pasti bawa pis kumis (pisang keju kismis), Muba sudah menyiapkan tiket entah untuk tujuan kemana, Daniel ngga banyak omong, asyik melototin playbooknya, lalu bercerita tentang berita yang lagi breaking news, dan Bintang tak pernah lepas dari notesnya.

“Kita ke Prambanan besok”, kata Muba saat semua lagi asyik ngunyah pis kumis. Dan tak ada komentar biasanya, semuanya hanya ngangguk. Em Er sudah membayangkan hasil jepretannya nanti, Putu mulai membuka-buka buku resep masakan yang sesuai untuk daerah Indonesia bagian Prambanan. Daniel langsung search google dengan kata kunci ‘Prambanan’, dan mulai menyiapan rencana perjalanan. Bintang hanya tersenyum tipis, hmmmm satu cerita lagi yang bisa ditulis.

“Hey, kalian ini kok ya pada ngumpul dari dulu, tapi ngga pernah jelas arah dan tujuannya. Seperti lagu yang ngetop itu ya …. MAU DIBAWA KEMANA ….. HUBUNGAN KITA ….. “, kata ibu kost melongok ke ruang tengah.

“Iya tuh nyonya, mereka ini benar-benar wajah-wajah tanpa cinta ……. gengnya aja G-5 …. Geng Gomblo Goyan Galan-Galan”, sahut bi Ijah.


... +++ ...

Empat hari sudah G-5 berkelana, lah kok ya kenapa bu Mayla sang ibu kost merasa kesepian juga akhirnya. Padahal kalau mereka pada ngumpul di tempat Ibra, itu mulut manis ibu kost ngga pernah rapat diam barang sejenak, pasti selalu ada saja yang diomongin, ya musik yang berisik, sampah makanan yang tercecer di mana-mana, ruang tamu yang berantakan, dapur yang kayak kapal pecah dan seribu alasan lainnya. Walaupun sebenarnya biang keladinya itu si Ibra anak kost kesayangan bu Mayla.

Ada sedikit alasan mengapa bu Mayla tetap suka kalau G-5 pada ngumpul. Sang ibu kost bisa nyomot makanan yang dibawa si Putu, bisa belajar cara memakai smartphone sama si Daniel, bisa minta tolong difoto sama Em Er, bisa minta tiket gratis apa saja sama si Muba, dan terakhir, si Bintang yang rambutnya kayak ijuk itu bisanya hanya mijit doang, mantabs banget ngurutnya, punggung langsung enteng deh.

Kalau si Ibra, ngga punya hal yang bisa dimanfaatin sama bu Mayla. Soalnya si Ibra hobinya usil dan bikin rusuh aja. Hanya satu saja yang bu Mayla suka sama Ibra, ia punya potongan bodi yang oke dan atletis, jadi kalo mau ke mall, ya si Ibra yang diajak sama bu Mayla.

“Mikirin G-5 kah bunda??”, tanya Ibra saat bu Mayla sedang duduk sendirian di ruang tengah. Ibu kost menoleh, hanya mengangguk sambil matanya tetap melototin i-phonenya. Rupanya sedang buka g+, memantau perjalanan wisata rohani G-5. Ia sedang membaca status terakhir yang ditulis oleh Bintang, melihat-lihat hasil jepretan si Em Er, atau rekaman video yang dibuat Daniel.

“Loh kok mereka berenam, siapa yang satu itu bunda???”, tanya Ibra heran melihat ada makhluk cantik mungil dalam foto yang didownload ibu kost.

Bu Mayla menjelaskan kalau sesaat sebelum G-5 berangkat, ada yang mau ikut, dan setelah diwawancara secara kilat mengenai biodata dan latar belakangnya, maka diputuskan Dia boleh gabung bersama G-5. Dan saat dalam perjalanan itulah muncul hal-hal yang mengejutkan dan cerita-cerita yang bikin nyengir bu Mayla saat membaca reportase Bintang lewat g+ yang sedang dilaunch ibu kost.

“Cerita apa itu bunda??”, tanya Ibra. Maklum si Ibra ini paling ngga suka bikin macam-macam, FB, twitter, g+, apa ajalah, ngga suka. Soalnya orang yang super ‘cubek’ si Ibra ini, jadi dia ngga tahu perkembangan G-5 selama dalam pengembaraannya. Mau nelpon mereka? Boro-boro, kalo ditelpon aja, si Ibra itu paling males ngangkatnya, berat katanya.

Kalau soal balapan mobil atau sepakbola, silahkan ngobrol sama Ibra sampai pagi. Di kamarnya aja penuh poster mobil balap dan deretan gambar team sepakbola kesayangannya. Jangan ngobrol politik, seni, budaya, polisi, TNI, menteri, presiden, pemilu, e-KTP, gadget, puisi, penghijuan, trend rambut, majalah, banjir, kekeringan, kebakaran, agama, atau apapun ….., ngga bakalan nyahut dia. Kalaupun ada bom meledak di depan rumah, dia ngga bakal peduli. Paling melongok sebentar, masuk lagi. “Males gue, penuh rekayasa!! Kampungan!! Udik!! Norak!!”, katanya suatu ketika.

“Pokoknya asyik deh ulasannya si Bintang. Udah kamu pake baju yang rapi, nanti bunda ceritain sambil jalan. Kita ke Sensi, lihat Captain America”, ajak bu Mayla.