Sunday, August 14, 2011

1001 Tulisan Untuk Admin Kompasiana dan Nazaruddin


Saya iseng-iseng menelusuri tulisan tentang admin kompasiana dan Nazaruddin, diperoleh jumlah yang sungguh fantastis, masing-masing ada 1001 postingan lebih. Kalau dihitung ternyata posting tentang Nazaruddin yang lebih besar frekuensinya dibanding tentang Admin Kompasiana.

Untuk Admin Kompasiana

Tak kurang dari 60 postingan berasal dari admin. Lebih dari 100 postingan bersifat informasi, keterangan dan ulasan biasa saja. 600-an postingan mempertanyakan kebijakan admin, dari yang sangat halus sampai yang sangat kasar sekalipun, hingga memerah telinga hanya membaca judulnya saja.

Selebihnya postingan yang cukup membuat dada admin menjadi naik, karena berisi pujian, sanjungan, pembelaan dan ungkapan terima kasih. Yang paling menarik adalah postingan tentang pengunduran diri seorang admin (kang Pepih Nugraha). Diluncurkan tanggal 30 Juli 2011 dan koment berakhir di tanggal 6 Agustus 2011. Saya ikut urun rembug berkoment di sana, karena memang sudah seharusnya saya lakukan.

Jadi dari 1001 postingan tersebut, memang kebanyakan berupa keluhan dari para kompasianer, beraneka ragam laporannya. Umpama kata admin itu membuat gado-gado, maka ada yang bilang terlalu manis, terlalu pedas, kurang garam, kok ngga pake kerupuk, kok lontongnya lembek, kok kacang yang saya kasih lalu dibuang, kok saya ngga diundang makan gado-gado lagi, dll dll dll.

Dan tulisan tentang admin kompasiana sepertinya akan terus bertambah, bertambah dan bertambah lagi, dengan beraneka ragam ulasannya.

Untuk Nazaruddin

Saya tak melakukan pemetaan, hanya ketik ‘Nazaruddin’ lalu search, dan melihat berapa banyak postingannya. Berarti orang ini boleh terpilih sebagai The New Indonesian Idol.

Untuk Saya

Saya senang sekali dengan istilah ‘rumah sehat kita’ kompasiana dalam postingan tersebut. Diutarakan bahwa rumah sehat ini harus dipelihara kesehatannya, jangan sampai ada virus, bakteri, hama dan penyakit yang akan membuat kompasiana menjadi sakit dan meradang. Umpama kita memakai sepatu, ada kerikil di dalamnya, tentu tak nyaman saat dibawa berjalan, tentu kerikilnya harus disisihkan dari dalam sepatu, ditaruh di tempat yang semestinya.

Mudah-mudahan saya tak membuat rumah sehat ini tercemar, walau hanya nila setitik pun. Semoga.

Salam kompasiana.