Tuesday, July 19, 2011

NEW 04

Nitip Lapak, Ya!!!


Hampir tiap hari selalu saja ada yang mampir ke lapak seseorang dan berbasa-basi sebentar seputar dagangannya atau gosip yang lagi hangat pekan ini, lalu ujung-ujungnya pasti mereka akan bilang, “nitik lapak, ya !!”.

Alasan yang dilontarkan ternyata cukup beragam antara satu orang dengan yang lainnya. Sebanyak lapak yang ada, sebanyak itulah alasan yang terucap.

Saya jarang dititipin lapak, mungkin karena saya jarang atau belum pernah kali ya, nitip lapak saya ke orang lain, atau karena saya ngantukan sehingga takut ketiduran waktu dititipin lapaknya. Alasan lainnya mengapa mereka menitipkan lapaknya, saya kurang mengerti, perlu riset yang mendalam dan butuh sample yang banyak, dan sepertinya sangat sulit dilakukan mengingat keterbatasan saya.

Tapi yang sering sih ada beberapa alasan yang pernah terungkap dan tak sengaja saya dengar saat mereka menitipkan lapaknya ke seseorang, antara lain :
  1. ingin berkenalan
  2. membeli kepercayaan, apakah yang dititipkan bisa dipercaya atau tidak.
  3. ingin makan siang.
  4. ingin shalat.
  5. ingin ke belakang.
  6. ada urusan mendadak.
  7. hanya ingin refreshing, suntuk seharian di lapak yang mungil dan kecil.
Jadi ternyata urusan titip menitip lapak ini bisa menjadi satu alasan lain untuk lebih mempererat tali silaturahim antar pemilik atau penjaga lapak di sini.

Kalau saya jarang menitipkan lapak saya, hanya karena tak ingin merepotkan orang lain saja, kalau soal silaturahmi saya sering berkunjung ke lapak mereka, ngobrol sebentar dua bentar lalu cabut, nyusruk nyungsep lagi di pojokan lapak saya. Apalagi jualan saya banyak banget item-nya, segala macam dijual, maklum lapak asongan. Jadi kalo dititipin juga kasihan yang jaga, susah ngapalin harga juak tiap item-nya.

Salam rindu kami para penjaga lapak, yang sebagian besar sudah tergusur bulan lalu oleh Satpol PP yang dengan gagah berani, sigap, gesit dan penuh wibawa menghancurkan lapak mereka, katanya untuk keindahan, keamanan, kenyamanan dan kebersihan kota, risih katanya kalo para pejabat yang terhormat lewat di sekitar situ banyak lapak-lapak yang berjejer, semek melihatnya, tak sedap dipandang mata.

Kalau saja lapaknya tidak dititipin, bisa habis semua digusur sang buldozer.