NAPAK TILAS MENYUSURI JEJAK KOTA TUA BATAVIA TEMPO DULU
Bulan-bulan ini musimnya liburan, musimnya orang sunatan, musimnya orang hajatan, musimnya orang jalan-jalan. Kalau mau cari tempat jalan-jalan yang bagus pasti banyak banget, seabrek, tapi kalo yang ada unsur edukasinya mungkin cuma beberapa tempat saja. Ke kawasan Kotatua Batavia mungkin bisa buat jalan-jalan sambil menambah pengetahuan.
Paket Perjalanan Mandiri
Berdasarkan pengalaman yang pernah saya ikuti maka perencanaan yang matang sangat mutlak dilakukan kalau mau ngapain aja, bahkan kalo kegiatannya cuma jalan-jalan ke kawasan Kotatua Batavia. Rencana kegiatan, alat dan bahan, metode, finansial, perlengkapan dan akomodasi.
Rencana kegiatan perjalan mandiri ini temanya adalah NAPAK TILAS MENYUSURI JEJAK KOTA TUABATAVIATEMPO DULU. Alat dan bahan yang akan dibawa meliputi buku catatan kecil, kamera/HP dan P3K portable, sedang perlengkapan yang wajib dibawa meliputi buku panduan, kompas, topi, kaos team, rompi, tempat air pribadi dan makanan kecil dan besar, untuk urusan finansial sesuai kemampuanmasing-masing minimal kebayar ongkos pulang perginya. Akomodasi yang digunakan adalah angkutan umum.
Berangkat dari rumah masing-masing, ketemu di shelter busway Pasar Rebo. Kalo sudah ngumpul langsung berangkat. Satu team terdiri dari tujuh orang, seorang ketua team, wakil ketua team, bendahara, sie konsumsi, sie angkutan umum, sie perlengkapan dan keamanan.
Rute yang ditempuh adalah dari shelter Pasar Rebo transit di PGC jurusan Ancol/Harmoni (sepanjang jalan wajib foto-foto, bukan foto diri sendiri), lalu transit lagi di Matraman 2, nyebrang ke arah Senen, naik feeder jurusan Dukuh Atas, sampai di sana nyebrang ke arah Sudirman, naik feeder jurusan Blok M - Kota (tujuan akhir). Nah dari shelter Jakarta Kota inilah hunting dimulai. Rute yang akan ditempuh bisa lihat di peta yang dilampirkan di bawah ini.
Paket acara diawali dengan tur di dalam Gedung Museum Sejarah Jakarta / MSJ dan dilanjutkan ke gedung-gedung di sekitar kawasan MSJ (mulai dari Museum Keramik, Gedung Pos Jakarta, Café Batavia, Museum Wayang dan gedung-gedung tua lainnya). Perjalanan penelusuran jejak-jejak masa lampau kota Jakarta dilanjutkan mulai dari Stadhuis Plein (kini alun-alun atau Taman Fatahillah) menyeberang menyusuri Jl. Cengkeh hingga pertigaan Jl. Nelayan Timur (lokasi ditemukannya Prasasti Padrao) diteruskan ke sepanjang trotoar Gudang Sisi Timur Batavia, Menara Syahbandar, Museum Bahari, Gudang Sisi Barat, Gedung Galangan VOC (kini Café), Rumah Veteran Tentara USA, Jembatan Gantung Kota Intan, Museum Bank Indonesia, Museum Bank Mandiri dan terakhir kita menuju Stasiun Jakarta Kota (Beos).
Perjalanan ditempuh sepanjang ± 5 km dan memakan waktu sekitar 6 jam.