Monday, March 25, 2013

Terasi di Kulkas

Analisis Pelaku Penyerbuan Lapas Kecebong
.
Oleh: Choiron
.
 | 23 March 2013 | 17:05 WIB
.
Sial… Mengapa smarthphone mahal saya ini kok mulai berdenging saat digunakan. Bahkan terkadang suaranya mengalami inferensi dengan gelombang radio komunikasi Pak Satpam pintu gerbang kampus. Akibatnya seringkali terdengar suara-suara aneh. Mulai dari orang bercakap-cakap, hingga suara rintihan manja wanita yang entah datangnya dari mana.
Memang minggu lalu smartphone saya tersebut sempat kecemplung air kembang yang digunakan untuk acara nujuhbulanan istri seorang teman yang hamil. Setelah dibongkar dan dikeringkan dengan menggunakan hair dryer milik seorang teman, smartphone saya tersebut bisa berfungsi kembali. Hanya akhirnya jadi aneh, karena bisa menangkap gelombang radio apa saja.
—oo—
Hari ini saya dikejutkan oleh peristiwa penembakan 4 orang tahanan polisi yang dititipkan di Lapas  Kecebong atau apa namanya. Semua korban tewas ditembak oleh gerombolan senjata yang menyerbu lapas tersebut. Menurut berita tersebut, para korban tersebut ternyata adalah pelaku pengeroyokan seorang anggota sekuriti elit yang dipukuli hingga tewas di sebuah kafe.
Spontan semua orang menuduh pelaku penyerbuan lapas dan penembakan 4 orang tersebut adalah oknum anggota sekuriti elit  yang berusaha membalas kematian temannya atas nama solidaritas, kehormatan dan nama besar lembaga. Saya lihat beberapa petinggi sekuriti memberikan bantahan di televisi. Bahkan menurut seorang petinggi, anggota sekuriti semua tidak ada yang keluar markas saat malam penyerangan tersebut berlangsung.
Spekulasi berkembang begitu cepat di masyarakat. Polisi sengaja menitipkan 4 pelaku pengeroyokan tersebut di Lapas Kecebong agar tidak ada konflik terbuka antara polisi dan lembaga sekuriti elit. Anggota sekuriti elit meminta polisi melepaskan pembunuh teman mereka. Namun tentu saja tidak mungkin polisi menyerahkan begitu saja 4 pelaku tersebut untuk dieksekusi oleh anggota sekuriti elit. Maka disusunlah skenario agar 4 tahanan tersebut tidak ditahan di markas polisi. Mereka akhirnya dititipkan di Lapas Kecebong.
Saya menganguk-anggukkan kepala membaca opini publik yang menanggapi kasus penyerbuan tersebut. Menurutu saya masuk akal juga. Lalu bagaimana dengan pelaku penyerbuan? Bila anggota sekuriti elit benar-benar punya alibi berada di markas saat malam penyerbuan, berarti tuduhan kepada mereka menjadi batal dengan sendirinya. Sehingga perlu dicermati siapa pelaku yang sebenarnya di luar oknum anggota sekuriti elit.
Tiba-tiba smartphone saya menyala pertanda ada sebuah panggila yang masuk. Rupanya panggilan dari kekasih yang baru saya pacari 4 bulan ini.
“Hallo sayang, sedang apa, sama siapa dan di mana?” tanya seorang wanita dengan suara merdunya.
Belum sempat saya menjawab, tiba-tiba smartphone saya mulai mengalami keanehan. Beberapa suara gemerisik mengganggu suara.
“Ya hiu satu monitor, di sini elang satu,” kata sebuah suara pria dari yang keluar dari smartphone saya.
“elang satu di sini. Siap sedia. tugas telah dilaksanakan,” kata suara pria lain yang berbeda.
Saya heran bagaimana para hewan bisa berkomunikasi dan suara mereka masuk ke smartphone saya. Benar-benar ajaib. Kalau begini caranya. rasanya undang-undang tentang santet harus segera disyahkan. Jangan-jangan smartphone saya sudah terpengaruh oleh ilmu santet atau voodo.
“oke, elang satu. kijang satu berterimakasih kepada teman-teman hiu, ganti.”
“sama-sama, elang satu. kami juga merasa mendapatkan kehormatan untuk bisa membantu sesama anggota sekuriti elit.”
“di sini kijang satu. kami mengucapkan terimakasih atas kerjasama rekan hiu dan elang untuk menjaga kehormatan korps kami.”
Berikutnya smartphone saya kembali ke suara normal saat pacar saya di seberang sana berbicara.
“Hallo… hallo…. Mas Choiron masih di situ…. hallo…. hallo…”
Saya masih diam karena tertegun dengan percakapan hiu, elang dan kijang. Jangan-jangan ilmu Nabi Sulaiman sudah masuk ke dalam diri saya sehingga bisa menangkap pembicaraan tolong-menolong antara hewan yang berbeda alam tersebut.
Tiba-tiba lampu di kepala saya menyala pertanda sebuah ide masuk dari alam lain.
Oh jangan-jangan… para hewan tersebut ada hubungannya dengan kasus pembunuhan 4 orang tahanan Lapas Kecebong. Tapi apa hubungannya ya? Ah biarin saja. Biar polisi yang mengusut pelakunya. Toh yang jelas pelakunya bukan kijang kan?

Fly Where The Wins Blow, Lay to The River Flow

Raja Jayakarta
.
www.kompasiana.com/rajajayakarta
.
Hidup bagi saya mengalir seperti air.
.
bukannya tanpa tujuan, melainkan memaknai masa depan, tidak seperti org kebanyakan:
.
menimbang2,
.
mengira2,
.
lalu kelimpungan ketika alirannya tak sesuai dengan yang diharapkan.
.
bagi saya, kemana kehidupan ini mengalir, itulah takdir.
.
yang saya lakukan hari ini, adalah berusaha menjadi yang terbaik, di mana pun dan kapan pun.

Stop Banting Ponsel Android, BB dan iPhone juga Tablet..... Errrooorrrr......

Bila umat muslim melakukan upacara Aqiqah untuk bayi yang baru lahir, maka warga keturunan Tionghoa memiliki tradisi Man Yue atau peringatan satu bulan untuk bayi yang baru lahir.
Tradisi ini tidak hanya berlaku di daerah tertentu tapi hampir dilakukan oleh semua warga keturunan, baik yang tinggal di kota besar maupun di daerah.
Pada peringatan tersebut, bayi akan mengenakan baju berwarna merah dan akan dilakukan potong rambut.  Setelah itu, keluarga akan mengirimkan hantaran atau bingkisan kepada saudara atau kerabat yang sudah menengok bayi saat baru lahir sebagai bentuk ucapan terima kasih dan ucapan syukur.
Bingkisan biasanya berisi makanan yang terdiri nasi kuning, satu ekor ayam, kue merah dan telur merah atau untuk lebih praktis hantaran dapat berupa kue tart yang dipesan secara khusus untuk peringatan satu bulan. Warna merah yang dikenakan oleh bayi, maupun kue dan telur melambangkan suka cita dan keberuntungan.
Peringatan dilakukan pada usia satu bulan karena pada usia satu bulan bayi dianggap sudah cukup kuat, sudah dapat berinteraksi walau terbatas, dan mengalami perkembangan yang cukup signifikan, baik perkembangan kulit, perkembangan penglihatan maupun perkembangan gerak tubuh.
Dari sisi Ibu, satu bulan adalah waktu yang pas untuk kembali beraktivitas karena dianggap sudah cukup sehat dan kuat. Masa setelah melahirkan dianggap masa paling lemah bagi seorang wanita, sehingga setelah beristirahat satu bulan maka Ibu dianggap sudah kembali pada kondisi sehat dan siap melakukan aktivitas di luar rumah.

Co Pas Susssaaahhhh......

Gerimis Sore
.
Oleh: Valencya Poetri
.
 | 25 March 2013 | 15:33 WIB
.
Dear Kangmas…
Gerimis lagi sore ini, sudah sekian hari, langitku tak nampak ramah, tanah tempatku berbijak senantiasa lembab basah
Aku berdiri di sini, tempat yang sama dengan waktu itu, halte kecil dekat rumah sakit tua, menunggu bus kota, diantara rinai yang tak kunjung reda
Payung biru cantik menghias di atas kepala, namun angin terlalu genit kangmas…
hingga pipiku basah oleh tempiasnya, dingin segera merambati sukma
Hujan kali ini…
terasa sangat berbeda, tak kulihat macam gradasi warna, tak mengalirkan aroma apa-apa
Hanya bulir bening, membelah pandangku serupa jarum-jarum rindu, tajam menghunjam tiap pori-pori rasaku
Ah biarlah…hujan ini menjadi hujan saja, karena aku tahu, jika kau ada dekatku, pasti tak kau biarkan gigil ini berlama-lama menyentuhku
Tunggu kangmas…aku sudah dalam perjalanan pulang, sambut saja dengan pelukmu, karena hanya itu yang ku perlu.

Prabowo Mencari Cin[t]a

Asyik, Aku Dilamar Jenderal!
.
Oleh: Anni Heriyanto
.
 | 25 March 2013 | 17:46 WIB
.
Mimpi apa aku semalam ya…
Lagi asyik-asyik baca artikel yang bagus – bagus di Kompasiana, eh tahu- tahu notifikasi messages ku menyala merah. Aku klik, dan isinya bikin aku antara pengen ketawa ngakak sama mendadak mules perut, puyeng, sekaligus sebal bercampur aduk jadi satu. Mau tau apa isi message itu ? Pinangan alias Lamaran Menikah ! keren nggak tuh ?!
Datang dari seorang ( yang ngakunya ) Jenderal US Army, lengkap dengan foto diri, sifat- sifat dia, hobi, serta keinginan untuk berkenalan lebih dekat dan dilanjutkan ke jenjang pernikahan. Dia juga menyertakan alamat email untuk membalas pesannya kalau- kalau aku berminat pada lamarannya itu.
Hadeuww …. Bagaimana ini ? masalahnya dia bilang dia tahu data-data aku dari situs ini (Kompasiana). Nah lho ..?! bagaimana dia bisa mendapatkan data-data saya ? apakah gara-gara kemarin akun saya diretas orang, lantas data-data saya tersebar kemana-mana termasuk ke sang Jenderal itu ? wah bisa berabe nih …
Untung saja aku bukan orang penting. Coba kalau data yang terbuka kepada publik itu adalah data-data Kompasianer yang tergolong tokoh penting, kan bisa gawat urusannya !
Balik lagi ke si Jenderal. Orangnya ganteng lho, dan katanya doski sudah bosan jadi tentara, pengen pindah jadi pebisnis, katanya. Aku sih nggak nyalahin dia kalau dia sampai salah sangka sama aku. karena aku kan nggak mencantumkan statusku sebagai emak-emak dalam keterangan profil ku di akun Kompasiana ini. Jadi dia ngira aku masih single. Kasiman …
Trus lucunya, masak dia nyuratin aku pakai bahasa Inggris yang dia translate pakai Google translate ke dalam bahasa Indonesia gitu. Jadi kan kebayang hasil terjemahannya. Boro- boro romantis, malah jadi geli bacanya.
Nah, kali-kali aja ada Kompasianer yang berminat sama Pak Jenderal itu, eh tapi syaratnya harus SINGLE dan PEREMPUAN, lho ! boleh inbox aku, dan akan aku kenalin anda sama dia, siapa tahu berjodoh. Tapi jangan lupa, kalau nanti jadian dan nikah, undang aku, OK :)
salam sayang,
anni

Kasihan Rasyid Rajasa Deh, Kok Dihukum 5 Bulan Seeeeccchhhh.....

JAKARTA - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur menjatuhkan vonis lima bulan penjara kepada Rasyid Amrullah Rajasa, terdakwa kecelakaan maut di Tol Jagorawi yang menewaskan dua orang.
 
Politikus Partai Gerindra Martin Hutabarat menyayangkan putusan majelis hakim tersebut. "Seharusnya putusan pengadilan harus mencerminkan keadilan masyarakat," ujar Martin saat dihubungi wartawan, Senin (25/3/2013).
 
Terlebih, lanjut Martin, kasus tersebut sudah mencuri perhatian masyarakat luas. "Karena kasus ini menjadi ramai perhatian publik luas," tuturnya.
 
Sementara itu, dihubungi terpisah, anggota Komisi III dari Fraksi PDIP Eva Kusuma Sundari mengatakan kasus itu akan menjadi presedn buruk bagi penegakan hukum di Tanah Air.
 
"Saya yakin korban tidak akan menuntut banding. Ini akan jadi preseden buruk kasus-kasus serupa di masa yang akan datang," kata Eva.
 
Seperti diberitakan, Pengadilan Negeri Jakarta Timur menjatuhkan hukuman lima bulan penjara kepada Rasyid Amrullah Rajasa. "Terdakwa divonis lima bulan penjara dengan masa percobaan enam bulan," kata Ketua Majelis Hakim Suharjono, di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
 
Selain penjara, Rasyid dijatuhi hukuman denda senilai Rp12 juta subsidair enam bulan kurungan. Vonis majelis hakim itu lebih ringan dibandingkan dengan tuntutan jaksa yang meminta agar Rasyid divonis delapan bulan kurungan penjara dengan masa percobaan 12 bulan dan tuntutan subsidair, enam bulan kurungan penjara.
 
Rasyid terbukti melanggar Pasal 310 ayat (4) tentang lalu lintas dan angkutan jalan Undang-undang Lalu Lintas nomor 22 Tahun 2009 dan subsidair Pasal 310 ayat (3).
 
Dalam sidang putusan ini, ibunda Rasyid, Oktiniwati Ulfa Dariah yang hadir mengenakan baju motif bunga dengan jilbab abu-abu, telihat tersenyum puas di bangku pengunjung. Sedangkan ayah Rasyid yang juga menjabat sebagai Menko Perekonomian Hatta Rajasa tidak tampak hadir.
 
Rasyid menjadi terdakwa atas kasus kecelakaan di Tol Jagorawi pada 1 Januari 2013. Rasyid yang saat itu mengemudikan BMW X5 menabrak mobil Luxio yang berisi 10 orang. Dua di antaranya tewas.
(lam)

Jangan Melamun Sambil Makan Timun

kadang angan melayang…
mengembara mencoba menembus belantara akal…
memanjakan angan bermain dalam terang…
dalam gelap gulita awan nan kelam….
kadang naluri menunjukkan petuah…
akan rintangan datang menghadang…
tentang halangan siap menerjang…
saat akal menguncup layu pada padang terbentang…
kadang logika mengetuk pintu hati…
akan semunya sinaran rembulan padam…
tentang oase di padang luas
membias pelangi di temaram malam…
dan hatipun ikut bertanya….
pernahkah dia bercinta dalam tanah yang diinjaknya…
seperti mekarnya bunga…
seperti halnya manusia terjaga…

Kata Orang yang Malas Menggurat Pena Hanya Melihat Saja

Kata orang pernah sudah kutelan semua rasa
manisnya madu pun pahitnya empedu
namun tak pernah kupastikan manis ataupun pahitnya
atas keduanya… atas kepastiannya..
dengah lidah lahirku,
atau rasa bathinku
samar…
hambar…
tiada yang pasti…
karena tiada manusia pencipta… pasti
Kata orang bukankah rasa asmara,
ibarat perempuan mengandung…
sakitnya nyata,
benihnya nyata…
meski was-was menghadapi..
namun terasa nikmat menjalaninya…
Begitu juga kata orang tentang asa dan rasa…
bukankah asa dan rasa
ibarat kehamilan pertama…
dinanti-nanti…
penuh dengan impian dan harapan,
subur akan doa dan kasih sayang
namun tak pernah kuasa menentukan buahnya…
samar…
letakkan harapan…
jauh dari kata.. pasti
Demi malam dan demi kata kata orang…
pada hatinya yang temaram
kulihat kegalauan yang mendalam
mencipta pelangi diantara gemintang malam…
Kata orang sih…. ;)

(Kisruh PSSI) Waspada Mafia Teriak Mafia

Andi Sahri
.
| 24 March 2013 | 16:03:37
.
(Kisruh PSSI) Waspada Mafia Teriak Mafia
.
Strategi menggiring opini publik dengan menuding pihak lain mafia,
masih lakukah?
Roy Suryo menilai tudingan tersebut datang dari pihak-pihak yang “kalah” di arena kongres.
“Saya menganggap, kalau memang mau bertanding, kalau memang mau bersaing, ya di dalam kongres. Jangan malah menyebarkan isu di luar kongres yang membuat tidak kondusif,” ujarnya.
http://sport.detik.com/sepakbola/read/2013/03/17/182255/2196218/76/menpora-buktikan-kita-bukan-bagian-dari-mafia?b99220170

Siapa “pihak yg kalah” yg dimaksud Roy Suryo ?
Kemungkinan adalah pengurus-pengurus yang telah atau akan dilengserkan oleh KPSI-PSSI melalui KLB, yaitu :
1. Halim Mahfudz,yang punya halma strategic, lembaga yg disinyalir membayar akun-akun kloningan untuk menyebarkan tulisan propaganda dan fitnah untuk menjatuhkan KPSI.
http://www.facebook.com/notes/berita-bola-nasional/halma-strategic-sang-operator/328699697191642

lihat daftar klien di situs ini : http://www.halma-strategic.com/business-partners
.
2. Sihar Sitorus, Anaknya D.L Sitorus, raja ilegal loging
Menteri Kaban Pergoki D.L. Sitorus Keluar Tahanan .dalam pesawat yang terbang dari Medan ke Jakarta pada Senin lalu itu, Sitorus tampak sehat dan hanya ditemani anaknya, Sihar Sitorus. http://www.antikorupsi.org/new/index.php?option=com_content&view=article&id=12668:menteri-kaban-pergoki-d.l.-sitorus-keluar-tahanan&catid=42:rokstories&Itemid=106&lang=en

3. Bob Hippy, yg diduga menerima suap skandal senayan tahun 1962
“Sebanyak 18 pemain nasional seperti Bob Hippy, Wowo Soenaryo, serta tiga wasit dituduh menerima suap Rp 25 ribu per orang ketika menjamu Yugoslavia” http://www.suaramerdeka.com/smcetak/index.php?fuseaction=beritacetak.detailberitacetak&id_beritacetak=139099

4. Saleh Mukadar, yg diduga korupsi dana APBD untuk Persebaya tahun 2010
“yang harus bertanggung jawab dalam dugaan korupsi ini adalah Wakil Wali Kota dan Manajer Persebaya, Saleh Mukadar.” http://www.vhrmedia.com/2010/detail.php?.e=4075

5. Tuty Dau, yg ikut rombongan ‘jalan-jalan’ pejabat daerah ke luar negeri yg diduga tejadi penyalahgunaan dana & diperiksa BPK. http://kabarborneo.blogspot.com/2009/06/hasil-audit-bpk-terindikasi-adanya.html

6. Udin Mulyono, Terdakwa korupsi proyek jalan senilai Rp 12 miliar
Sidang lanjutan kasus dugaan korupsi proyek peningkatan Jalan RE Martadinata Loktuan senilai Rp 12 miliar lebih dengan terdakwa Udin Mulyono, kembali digelar. http://kaltim.tribunnews.com/2011/01/31/udin-mulyono-akan-hadirkan-saksi-meringankan

so.. sebelum menuding orang lain mafia, cari cermin yang besar dan bercerminlah, bagi mereka yang ikut tergiring opininya oleh pasukan akun-akun bayaran, berpikirlah lebih kritis, tingkatkan kesadaran intelektual anda, kritisi sumbernya, jangan langsung percaya,.
tagline: PSSI, KPSI, mafia, sepakbola, Bakrie, Panigoro, KLB, kongres, AFC, FIFA, golkar, demokrat, partai, politik, liga, ISL, IPL, LPI, pengaturan skor, suap, korupsi, jenggala, djohar, arifin, la nyalla, klub, timnas, pemain, garuda

Jalan Sunyi Puisi dalam Cermin Basi

Kenapa Animo Pembaca Puisi Sembunyi?
.
Oleh: Mohamad Abduh Setyadi
.
 | 25 March 2013 | 14:41 WIB
.
Sebuah goresan sajak
Yang tak jua beranjak
Pembaca tak jua terdongkrak
Kita tetap berjingkrak
Dalam karya yang kian membelalak
Aku tak tahu kenapa
Meraup 100 pembaca begitu susahnya
Sedang goresan kata
Begitu sarat keindahannya
Hanya tiga, empat bait saja
Harusnya waktu tiada menyita
Untaian nan penuh beratus makna
Bahkan beribu bisa jadi berjuta
Kenapa tak jua lirikan-lirikan mereka
Tertuju di sini begitu nyamannya
Harusnya
Ayo kawan sesama penyair
Teruslah cipta karya bagai mata air
Nan sejuk mengalir
Dalam hening menjelma bening
Dan admins dongkrak kami ke langit
HL adalah HL
Tentang cinta itu utama
Religi, soal negeri dan alam raya
Biarkan pada porsi di bawahnya
Karena cinta selalu indah saja
Menarik minat pembacanya
Keteduhannya
Ada duka tak kala karya
Hanya berkisar 10 pembaca
Satu jawab terberi
Ponsel pengguna utama
Menenggelamkannya
Postingan tidak bisa di buka
Hanya LT dan Komputer
Untung hanya beberapa
Kita berdo’a IT semakin sempurna
Satu kobar semangat kita
Terus berkarya
Goresan adalah goresan
Cinta adalah cinta
Kita reguk bersama
Semoga
Penyair negeri ini
Kan terus terlahir di sini
Mengukir keindahannya
Tiada akhir
Laris manis pembaca
Bersuka dalam kecipak riang
Mengeja kata demi kata
Kesegarannya
~  ♡☀Å♏iέN☀♡ ~

Hari Bukan Sastrawan Indonesia

Surat Kecil Buat Sastrawan Indonesia
.
Oleh: Ramli Akhmad
.
 | 25 March 2013 | 13:59 WIB
.
Sampai kapankah polemik sastra di Indonesia berakhir?
Tidak adanya keterbukaan, keharmonisan, saling percaya dan tidak ada keinginan untuk menyatukan persepsi, sehingga sampai saat ini sastrawan-sastrawan besar di Indonesia terlihat saling menjatuhkan dan mau menang sendiri. Akibatnya, polemik berkepanjangan dalam tubuh sastra di Indonesia masih belum berakhir. Hingga perselisihan antar kubu terjadi dan tubuh sastra telah terkotak-kotak. 
Mengingat begitu pentingnya sastra di Indonesia, persoalan ini bukanlah persoalan biasa. Namun sebagai seorang sastrawan besar dan menjadi yang terdepan dalam pergolakan sastra di Indonesia, seharusnya bisa menjadi contoh bagi generasi kami, penerus harapan bangsa di seluruh Indonesia untuk melanjutkan cita-cita bangsa yang bermartabat dan mulia.
Persoalan-persoalan karya, problema antar komunitas ataupun perorangan, seoalah-olah menjadi sebuah tradisi dalam tubuh sastra di Indonesia. Seharusnya, berbagai persoalan tersebut tidaklah perlu dimunculkan dan dipanjang lebarkan serta dibiarkan begitu saja. Tapi mari lakukan rembuk dalam menyelesaikan persoalan tersebut dengan kepala dingin dan tangan terbuka. 
Lebih kacau lagi, belakangan ini muncul problem dalam penentuan Hari Sastra Indonesia harus menjadi bahan rebutan antar kubu. Satu kubu, sebut saja kubu Taufiq Ismail dkk, menetapkan Hari Sastra Indonesia jatuh pada tanggal 3 Juli. Ada pula kubu, djoernal sastra boemipoetra beserta simpatisan menetapkan tanggal 6 Februari, sebagai Hari Sastra Indonesia yang sesungguhnya. Lantas manakah yang harus diikuti, tanggal 3 Juli ataukah 6 Februari? jika semua kubu merasa yang paling benar.
Sejak beberapa pekan ini, di berbagai media online dan cetak, baik lokal maupun nasional, telah mengabarkan bahwa Hari Sastra Indonesia jatuh pada tanggal 3 Juli, sesuai dengan tanggal lahir sastrawan terkemuka Indonesia yakni Abdul Moeis. Ada juga yang menetapkan Hari Sastra Indonesia itu jatuh pada tanggal 6 Februari, sesuai tanggal lahir sastrawan terbesar Indonesia, Pramoedya Ananta Toer.
Pada Minggu kemarin, seperti yang dilangsirkan kompas.com dan beberapa media online lainnya, (http://oase.kompas.com/read/2013/03/24/1950211/,Puluhan.Sastrawan.Hadiri.Maklumat.Hari.Sastra.Indonesia), mengabarkan bahwa Hari Sastra Indonesia ditetapkan tanggal 3 Juli. Di mana puluhan sastrawan, menghadiri Maklumat Hari Sastra Indonesia di SMAN 2, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Beberapa di antaranya Taufiq Ismail selaku penggagas serta Rusli Marzuki Saria, Prof. Dr. Harris Effendi Thahar, dan Prof. Dr. Puti Reno Raudhatuljannah Thaib.
Dalam maklumat tersebut, penetapan Hari Sastra Indonesia setiap tanggal 3 Juli itu dilakukan oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti. Tanggal 3 Juli dipilih berdasarkan hari kelahiran sastrawan terkemuka Indonesia, Abdoel Moeis pada 3 Juli 1883 silam.
Di sisi lain, beberapa hari sebelumnya, pada Jum’at 22 maret lalu di tempat berbeda, yaitu di Teater Arena Taman Budaya Surakarta, Solo, Jawa Tengah, seperti yang dilangsir juga di beberapa media online, termasuk di Radar Seni, (http://radarseni.com/2013/03/23/djoernal-boemipoetra-deklarasikan-hari-sastra-indonesia/), puluhan sastrawan dan simpatisan dari beberapa daerah bersama djoernal sastra boemipoetra menolak usulan tanggal 3 Juli sebagai Hari Sastra Indonesia dan mendeklarasi Hari Sastra Indonesia jatuh pada tanggal 6 Februari.
Dalam deklarasi tersebut, mereka dengan tegas menetapkan hari sastra Indonesia jatuh pada tanggal 6 Februari, berdasarkan hari lahir sastrawan terbesar Indonesia Pramoedya Ananta Toer, yaitu pada tanggal 6 Februari 1925.
Deklarasi tersebut, dibacakan langsung oleh Wowok Hesti Prabowo, salah satu redaktur djoernal boemipoetra di depan ratusan simpatisan sastrawan, akademisi, pelajar dan mahasiswa dari beberapa daerah. Isi deklarasi tersebut, djoernal boemipoetra dan para sastrawan yang turut hadir dalam deklarasi itu, menolak hari sastra Indonesia berdasarkan tanggal lahir Abdul Moeis, yang digagas Taufiq Ismail dkk. Karena, menurut mereka pengarang Abdul Moeis adalah anak dari Balai Pustaka yakni institusi penerbitan pemerintah kolonial Belanda.
Bagi para sastrawan, Pramoedya Ananta Toer adalah orang yang tepat untuk dinobatkan sebagai bapak sastra Indonesia. Sebab, bagi mereka, Pak Pram merupakan salah seorang sastrawan Indonesia yang karya-karyanya mengandung semangat kebangsaan Indonesia, anti kolonialisme, anti feodalisme dan bersifat kerakyatan.
Selain itu, Pramoedya Ananta Toer juga satu-satunya sastrawan Indonesia yang berkali-kali dinominasikan sebagai pemenang Hadiah Nobel Sastra. Dideklarasikannya Hari Sastra Indonesia ini sebagai wujud penolakan mereka atas gagasan Taufiq Ismail dan kawan-kawan yang tidak historis dan tidak menggambarkan realitas sastra Indoensia yang sebenarnya.
Melihat polemik seperti ini, manakah yang harus kami dengar dan ikuti? Apakah kami sebagai generasi penerus dijadikan sebagai domba yang manut digiring ke sana ke mari dengan arah dan kandang yang tak jelas. Adakah keinginan antara dua kubu ini bertemu untuk saling menyatukan persepsi, bertukar pendapat, duduk bersila guna menyelesaikan polemik ini?

70 Spam to Suspended Account

Dan Jika Kompasiana Tak Sexi Lagi
.
Mon, 25 March 2013
.
.
  * Rew Rtew
 | 25 March 2013 | 14:08:08
http://islamterbuktibenar.net

http://www.facebook.com/photo.php?fbid=421814161188678&set=a.261749383861824.56051.261746267195469&type=1&theater

http://wildanhasan.blogspot.com/2012/04/fakta-majapahit-gajah-mada-dan-islam.html

http://cahyono-adi.blogspot.com/2012/02/bagaimana-iran-mengalahkan-al-amerika-2.html#.USRGxzd6Hsk

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10152417021645258&set=a.10150225283385258.458245.10150117443820258&type=1&theater

http://nahimunkar.com/hati-hati-politik-ahok/

http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/03/14/mjmdt8-patuh-pada-as-uni-eropa-rugi-besar

http://id.berita.yahoo.com/sultan-sulu-kami-ingin-bergabung-dengan-indonesia-000000675.html

https://www.facebook.com/erikhasan/posts/507079702662123

http://international.okezone.com/read/2013/03/22/412/779733/khamenei-kami-akan-hancurkan-tel-aviv

http://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/13/03/25/mk6sw6-tolak-tukar-kaus-dengan-israel-ronaldo-ini-bumi-palestina
reply

  * Fajr Muchtar
 | 25 March 2013 | 14:18:44
beuh…. kirain mau komentar…reply

  * Cecep Y Pramana
 | 25 March 2013 | 15:11:06
wahhh sesama MPers yah..dulu MP saya; pangerans.mp.com skrg dah raib…
Nah kalao Kompasiana dari dulu seksi…kayaknya nggak juga dah…..hehehe…
selamat berkarya dan teruskan menulis….
cepy
http://blogmotivasionline.blogspot.com
reply

  * Anni Heriyanto
 | 25 March 2013 | 15:27:29
Mas Fajr ..
Saya juga sekarang sdh meninggalkan FB, setelah menyadari kian hari teman2 saya semakin menghilang. Dan Kompasiana saya rasa sangat fragile, sebab banyak errornya. Yg nggak sabaran sdh pasti cepat2 pindah. Saya juga menindahkan tulisan2 saya yang ada di Kompasiana blog saya, jadi kalau ada apa2, ya tinggal say goodbye aja …

NS Hairdresser

Nungging itu Cara Terbaik Melihat Rasyid Rajasa

Mr. Ant : Terapi Semut Api untuk Pijat Urut Kesehatan

Black Monday

celana hitam
.
kemeja hitam
.
kaos hitam
.
topi hitam
.
ikat kain hitam di lengan kiri
.
bendera hitam
.
umbul-umbul hitam
.
spanduk hitam
.
celana dalam?
.
klo sudah terhenti
.
sulit sudah tuk mulai
.
menulis dari dalam blok mawar
.
hitam-hitam
.
untuk apa?
.
Monday
.
i hate Monday
.
black monday

Black Monday

celana hitam
.
kemeja hitam
.
kaos hitam
.
topi hitam
.
ikat kain hitam di lengan kiri
.
bendera hitam
.
umbul-umbul hitam
.
spanduk hitam
.
celana dalam?
.
klo sudah terhenti
.
sulit sudah tuk mulai
.
menulis dari dalam blok mawar
.
hitam-hitam
.
untuk apa?
.
Monday
.
i hate Monday
.
black monday

404 : Page Not Found

Kudeta Tiga Partai

Kudeta Jenderal Tom Cruise

Kudeta Jenderal Matt Damon

Kudeta Jenderal Al Pacino