Monday, March 25, 2013

Jalan Sunyi Puisi dalam Cermin Basi

Kenapa Animo Pembaca Puisi Sembunyi?
.
Oleh: Mohamad Abduh Setyadi
.
 | 25 March 2013 | 14:41 WIB
.
Sebuah goresan sajak
Yang tak jua beranjak
Pembaca tak jua terdongkrak
Kita tetap berjingkrak
Dalam karya yang kian membelalak
Aku tak tahu kenapa
Meraup 100 pembaca begitu susahnya
Sedang goresan kata
Begitu sarat keindahannya
Hanya tiga, empat bait saja
Harusnya waktu tiada menyita
Untaian nan penuh beratus makna
Bahkan beribu bisa jadi berjuta
Kenapa tak jua lirikan-lirikan mereka
Tertuju di sini begitu nyamannya
Harusnya
Ayo kawan sesama penyair
Teruslah cipta karya bagai mata air
Nan sejuk mengalir
Dalam hening menjelma bening
Dan admins dongkrak kami ke langit
HL adalah HL
Tentang cinta itu utama
Religi, soal negeri dan alam raya
Biarkan pada porsi di bawahnya
Karena cinta selalu indah saja
Menarik minat pembacanya
Keteduhannya
Ada duka tak kala karya
Hanya berkisar 10 pembaca
Satu jawab terberi
Ponsel pengguna utama
Menenggelamkannya
Postingan tidak bisa di buka
Hanya LT dan Komputer
Untung hanya beberapa
Kita berdo’a IT semakin sempurna
Satu kobar semangat kita
Terus berkarya
Goresan adalah goresan
Cinta adalah cinta
Kita reguk bersama
Semoga
Penyair negeri ini
Kan terus terlahir di sini
Mengukir keindahannya
Tiada akhir
Laris manis pembaca
Bersuka dalam kecipak riang
Mengeja kata demi kata
Kesegarannya
~  ♡☀Å♏iέN☀♡ ~