Realitas : Tipu – tipu Harta Warisan Bung Karno (Green Hilton Agreement).
18 Aug 2014 | 17:58
Sumber: Green Hilton Agreement (sbrgbr: 4bpblogspot)
Sumber: Tanda tangan Soekarno dan John F.Keneddy, Palsu (sbrgbr:wp)
Baru beberapa bulan yang lalu saya membaca postingan teman sayadi Facebook tentang harta karun milik Bung karno berton – ton batangan emas (57 .000 ton) hutang pemerintah Amerika terhadap pemerintah Indonesia yang disebut dengan Green Hilton Memorial Agreement, secara pribadi waktu itu walaupun bertanya – tanya saya berpendapat bahwa itu belum tentu benar.
Sore ini sambil meminum kopi dan menyantap pisang goreng, sayamenonton tayangan realitas di Metro TV, menarik karena tayangan sore ini membahas tentang “Tipu – tipu harta warisan Bung Karno” (Green Hilton Agreement), kenapa tipu – tipu karena tim realitas mennyorot masih banyak orang yang tertipu berkaitan dengan “harta terpendam” tersebut.
Di awal acara Realitas menampilkan Sukmawati Soekarnoputri yang tak lain adalah putri bung karno , Sukma mengatakan bahwa secara internal keluarga tidak percaya akan keberadaanharta tersebut tetapi menariknya karena tim realitas juga mewawancarai seorang bule asal Kanada bernama Neil Keenan yang bekerja pulang pergi Indonesia dengan hasrat untuk membantu orang Indonesia untuk mencairkan harta tersebut yang apabila diuangkan menyamai 9 tahun APBN Indonesia selama 9 tahun..waowww...
Neil Keenan mengatakan dan meyakini bahwa dia sudah mendapat persetujuan dari pemegang mandat dari seseorang bernama Haji Seno yang menurut Neil orang tersebut sedang menderita sakit keras (diabetes), dan Neil mengatakan tidak akan membuka semuanya apabila tidak dilakukan secara tertutup, ada yang kenal?..hehehe (Tim realitas tidak membahas siapa Haji Seno, karena Neil Keenan juga menutupinya).
Kisah Harta karun ini semakin menjadi – jadi apabila dikaitkan dengan kematian Presiden John. F Kennedy yang ditengarai terjadi sesudah perjanjian tersebut, hal ini yang semakin menyulitkan pelacakan harta karun tersebut,Sukmawati Soekarnoputri sendiri mengatakan telah melihat dokumen tersebut namun tidak yakin karena tanda tangan dalam dokumen tersebut bukanlah dan tidak sama dengan tanda – tangan bapaknya.
Di lain sisi Sri Margana,Sejarawan dari UGM mengatakan, kemungkinan pertemuan dengan John. F Kenedy bisa saja terjadi namun dia meragukan jika ada uang atau harta Indonesia yang diserahkan atau diinvestasikan karena kondisi bangsa yang lagi carut marut pada waktu dan jaman itu, namun apabila uang itu adalah milik Amerika dan Bung Karno adalah pengelolanya untuk revolusi di Indonesia itu mungin saja.(jadi dari zaman dulu kita juga dibiayai ya pak?...waduhh)..
Apa harta itu hasil pengumpulan dari beberapa Kerajaan di Indonesia untuk keperluan perang?, menarik, karena tim realita ketika menemui KRT Jatiningrat, juru bicara Keraton Yogyakarta,KRT Jatiningrat mengiyakan bahwa Sri Sultan HB IX pernah menyerahkan sejumlah kilogram emas kepada Soekarno untuk keperluan perang, namun tidak sama jumlahnya seperti yang ada di dokumen, 91 juta kg, hanya diberikan 6 juta kg saja dan dibalas dengan ucapan terimakasih dan suara yang rendah oleh Soekarno, (seperti yang dibacakan KRT JAtiningrat pada dokumen tertulis milik Keraton.)
Nama Suwarno menjadi salah satu nama yang penuh misteri karena Suwarno yang asal Yogyakarta adalah orang kepercayaan Soekarno yang mengurus harta milik Soekarno, Tugiyat ,kepala dusun Dukuh Wadas, Sleman, mengatakan pernah mendengar nama Suwarno dan pernah dicari oleh dua orang yang diperkirakan sebagai paranormal, paranormal itu mengatakan bahwa Suwarno adalah kunci utama dari harta tersebut, tetapi sayangnya Suwarno sudah pergi entah kemana ketika hendak ditemui (ada yang tahu?, tim realitas juga tidak selesai membahas Suwarno).
Lain lagi Gusti Mung, orang dalam Keraton Surakarta yang dengan gamblang menceritakan tentang penipuan yang terjadi terhadap kerabatnya dan tentu dirinya sendiri, ada orang yang menawarkan kunci untuk membuka loker langsung di Bank di Swiss ..hehehe, lalu ada juga penipunya berhasil ditangkap atas kerjasama lintas polda (karena orangnya dari Jakarta) , bukan apa – apa karena Pakubuwono (Surakarta) adalah kerabat dari Sri Sultan HB IX yang dianggap terlibat langsung dalam “transaksi’ harta warisan tersebut, tragisnya lagi baru sebulan lalu ada kerabat keraton yang tertipu hingga 200 juta, di akhir wawancara Gus Mung menghimbau agar jangan ada yang percaya lagi.
Di akhir wawancara dengan Sukmawati Soekarnoputri, beliau mengatakan bahwa secara logika keluarga berpikir jika Bank itu bertransaksi resmi atas nama Soekarno maka setelah kematiannya seharusnya Bank di Swiss menghubungi keluarga namun tidak…(benar juga…hehehe)
Apa kata KBRI di Swiss?, di akhir acara tim realitas menampilkan tulisan resmi dari KBRI Swiss yang mengatakan belum menemukan data tulisan dan lisan yang resmi yang legal sehingga tidak dapat ditelusuri.
Sampai akhir acara tentu jelas sekali nuansa kebohongannya lebih kental sekali dan jelas Tipu – tipu ini jangan terjadi lagi, kesimpulan saya 99% adalah kebohongan dan 1% bisa jadi kebenaran apabila itu melampaui landasan berpikir saya sesudah menonton tayangan tersebut, menurut anda?..
Salam..
.
.