Ketua tim lintas relawan pasangan calon Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Khofifah Indar Parawansa, menyebutkan banyak kecurangan yang terjadi di wilayah Madura pada Pemilihan Presiden 2014.
"Kecurangan yang terjadi masih banyak terjadi di wilayah Madura, seperti di Kabupaten Sampang, Bangkalan dan juga di Pamekasan," katanya saat dikonfirmasi di Posko Kirab Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (19/7).
Ia menduga modus yang digunakan pada kecurangan tersebut masih sama pada saat Pemilihan Legislatif, Pemilihan Gubernur dan juga Pemilihan Presiden kali ini. "Kami menduga modus yang digunakan itu masih dilakukan secara konvensional dan ada indikasi hal itu dilakukan oleh orang yang sama. Oleh karena itu, kondisi seperti ini merupakan pencideraan demokrasi dan juga amputasi dari kedaulatan rakyat," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya ingin melihat dan juga mempertanyakan kinerja dari petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Madura dan juga petugas panitia pengawas di lokasi tersebut.
"Karena dari laporan tim kami yang ada di lapangan menyebutkan jika pemilih yang ada di lokasi tersebut sebagian besar tidak pernah mendapatkan undangan sehingga tidak menggunakan hak pilihnya pada pemilihan Presiden ini," ungkapnya.
Ia mengatakan, segala bentuk kampanye hitam harus dihentikan demi keberlangsungan segenap komponen bangsa yang ada ini. "Oleh karena itu, kami atas nama relawan pendukung Jokowi-Jusuf Kalla bersyukur proses Pemilihan Presiden yang ada di Jawa Timur ini bisa berjalan dengan damai dan lancar," tambahnya.
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada para relawan yang ada di Jawa Timur atas kerja keras yang sudah dilakukan selama ini. Pada pemilihan Presiden yang berlangsung pada 9 Juli 2014 diikuti oleh dua pasangan calon, masing-masing Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.