.
.
.
.
.
Entah keajaiban apa akhirnya impian Pinokio sebagai raja di kerajaan antah berantah itu dapat ia wujudkan.
.
Celotehnya tentang impiannya itu di depan anak-anak dan penduduk desanya yang dulu pernah mentertawakannya ternyata benar-benar dapat dia gapai.
.
Hidungnya yang makin memanjang akibat kebiasaannya yang suka berbohong tidak dia pedulikan lagi.
.
Justru hidung panjangnya tersebut dianggapnya sebagai aset paling berharga.
.
Dengan hidung panjangnya itu ia berharap untuk dapat menarik simpati sekaligus empati orang lain.
.
Begitu bangganya paman Gepetto si pembuat boneka Pinokio menyaksikan Pinokio dilantik jadi raja.
.
Air matanya tanpa terasa meleleh membasahi pipinya yang keriput.
.
Ia terharu menyaksikan anak ciptaannya menjadi raja.
.
Namun dari hatinya yang terdalam paman Gepetto bertanya-tanya, bukankah Pinokio hanya sebuah boneka kayu?
.
Tetapi kenapa rakyat di kerajaan antah berantah ini mau menerimanya sebagai raja?
.
Kenapa rakyat di kerajaan antah berantah ini mau dipimpin sebuah boneka?
.
Apa yang bisa diperbuat oleh sebuah boneka?
.
Hidung Pinokio bukannya nanti akan semakin panjang karena kebiasaannya yang suka berbohong walaupun dia nanti sudah jadi raja?
.
Sedang di mana mata, telinga, hati dan pikiran sebagian besar rakyat kerajaan ini yang telah memilihnya jadi raja?
.
Paman Gepetto tidak mampu dan tidak mau menjawab sendiri pertanyaannya tersebut.
.
Rupanya paman Gepetto lebih tertarik untuk menikmati buaian indah saat boneka ciptaannya jadi seorang raja.
.
.
.
.
.
.
Dan si boneka siap di tarik dua kaki, dua tangan, hidung dan kepalanya oleh para PKI SINTING keparat.
.
.
.
.
.
.
atau ini sesungguhnya siasat licik dan licin sang boneka berwajah lugu dan polos?!
.
.
.
.