Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan langkah capres Prabowo Subianto menarik diri dari proses pilpres tidak dilarang oleh undang-undang, dan merupakan hak konstitusional peserta pilpres ketika kecurangan terjadi.
"Tidak ada larangannya. Ini adalah hak konstitusi ketika kecurangan terjadi, ketika hak kita dilanggar, maka hak dari capres-cawapres untuk menarik diri dari langkah yang curang ini," kata Fadli Zon di Rumah Polonia, Jakarta, Selasa (22/7).
Menurut Fadli Zon, percuma saja melanjutkan proses pemilu yang tidak adil dan demokratis. Fadli mengatakan pihaknya mempersilahkan KPU melegitimasi keputusannya, namun koalisi merah putih akan menolak hasil itu.
Lebih jauh Fadli Zon menegaskan bahwa keputusan ini diambil bukan berbicara kalah atau menang, namun terkait proses dan keanehan yang terjadi dalam proses pemilu.
"Kalau bicara data kita punya data 'segunung' yang ada di DPP PKS. Tapi mereka tidak mau menggubris juga," kata dia.
Fadli mengatakan dengan keputusan menarik diri dari Pilpres, maka pihaknya siap melepas peluang menggugat melalui Mahkamah Konstitusi karena tidak lagi memiliki kedudukan hukum sebagai peserta pilpres.
"Kami memastikan langkah yang akan kami lakukan adalah langkah-langkah damai. Langkah-langkah 'non-violence', langkah-langkah yang tetap membawa aspirasi pendukung Prabowo-Hatta yang berjumlah puluhan juta," ujar dia.
Pada hari Selasa, Prabowo Subianto menyatakan dirinya bersama Hatta Rajasa menarik diri dari proses Pilpres 2014, karena pertimbangan ditemukannya tindak pidana kecurangan pemilu yang melibatkan penyelenggara dan pihak asing dengan tujuan tertentu.
"Kami sebagai pengemban mandat suara rakyat, akan menggunakan hak konstitusional kami, yaitu menolak pelaksanaan Pilpres 2014 yang cacat hukum dan menarik diri dari proses yang sedang berlangsung," kata Prabowo dalam konferensi persnya di Rumah Polonia, Selasa siang.
Prabowo menegaskan dirinya dan Hatta Rajasa tidak bersedia mengorbankan mandat yang telah diberikan oleh rakyat, lantas dipermainkan dan diselewengkan.
"Kami siap menang dan siap kalah, dengan cara yang demokratis dan terhormat. Untuk itu kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah memilih kami, untuk tetap tenang," kata Prabowo.
Namun pernyataan Prabowo yang tertulis di sebuah kertas dan dibacakannya sendiri itu, hanya ditandatangani oleh Prabowo sendiri, tanpa ditandatangani oleh Hatta Rajasa.