Diprediksi akan ada satu juta pendatang baru masuk ke DKI Jakarta setelah libur lebaran mendatang. Hal tersebut dipicu pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat melepas dua ribu pemudik di Monas, Jumat pekan lalu (25/7).
Ahok saat itu mengatakan, Jakarta terbuka bagi setiap orang asal dengan syarat punya modal dan punya pekerjaan. Kalau memenuhi syarat, Pemprov DKI Jakarta akan memberikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi para pendatang. Selain itu Jakarta masih dianggap "surga" bagi kaum urban yang datang dari daerah-daerah.
Demikian dikatakan Analis Ekonomi dan Politik Labor Institute Indonesia, Andy William Sinaga.
Ia memprediksi pendatang tersebut mayoritas berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sebagian besar pendatang adalah unskilled workers atau pekerja tidak mempunyai keahlian. Modusnya sederhana sekali, yaitu dengan mengikuti para pemudik yang akan kembali ke Jakarta.
"Dengan prediksi lebih kurang 2 juta pekerja formal di sejumlah kawasan industri di DKI Jakarta yang mudik, lebih kurang 50 persen dari pekerja tersebut akan membawa sanak keluarga atau teman-temannya dari kampung halaman," kata Andy William Sinaga, dalam rilisnya.
Alasan pendatang baru masuk ke Jakarta karena lapangan pekerjaan dan infrastruktur di daerah asal mereka berkurang atau sudah tidak ada lagi. Selain itu lahan pertanian banyak dialihfungsikan untuk pembukaan daerah pertambangan baru dan sarana perumahan seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Apalagi Jakarta juga menyediakan fasilitas kesehatan gratis dan pendidikan gratis bagi warganya. Hal tersebut merupakan alasan utama yang membuat kaum pendatang berbondong-bondong datang ke Jakarta," ujarnya.