Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD), Jenderal (Purn) Tyasno Sudarto, mengingatkan pemerintahan SBY untuk tidak menganggap remeh data-data diplomatik Kedutaan AS yang dibocorkan oleh WikiLeaks beberapa waktu lalu. Karena hal ini akan menambah ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
"Tidak akan ada api kalau tidak ada asap, apalagi yang melaporkan ini intelijen AS, itu tidak main-main. Jadi pemerintah jangan hanya menganggap itu sebagai sampah," ujarnya saat diskusi bertajuk "Teror Bom danWikiLeaks Mengguncang Negara" di Doekoen Caffee, Jakarta, Minggu (20/3).
Pemerintah, kata Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI itu, seharusnya tidak perlu sampai memberikan hak jawab kepada dua surat kabar Australia yang memberitakan data kabel-kabel kawat Kedubes AS itu. Seharusnya pemerintah memberikan jawaban kepada masyarakat bahwa bocoran laporan itu tidak benar dengan cara membuktikan, bahwa mereka tidak melakukan korupsi seperti yang dituduhkan.
"Pemerintah harus menunjukkan kepada rakyat bahwa mereka bertanggung jawab terhadap amanah yang diberikan oleh rakyat, tidak korupsi. Dan yang tidak kalah penting harus menegakkan hukum supaya ada lagi wibawa dan kepercayaan di masyarakat," ujarnya