Cemarkan Nama Baik
Kamis, 31 Juli 2014 | 13:47
Presiden SBY memberi keterangan pers.
Cikeas – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan informasi WikiLeaks yang dilansir situs berita Sindonews.com telah mencemarkan dan merugikan nama baiknya dan Presiden RI keenam Megawati Soekarnoputri.
“Yang jelas, pemberitaan Wikileaks danSindonews.com mencemarkan dan merugikan nama baik Ibu Megawati dan saya sendiri, juga menimbulkan spekulasi, kecurigaan, bisa-bisa fitnah nanti terhadap baik Ibu Mega maupun saya,” kata Presiden SBY saat memberikan keterangan pers di kediaman pribadinya Puri Indah Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (31/7).
Pernyataan itu disampaikan Presiden SBY menanggapi pemberitaan Sindonews.com,edisi Rabu (30/7) yang memberitakan laporan situs antikerahasiaan WikiLeaks tentang perintah pencegahan pemerintah Australia untuk mengungkap kasus dugaan korupsi para tokoh dan pemimpin Asia. Di antara para tokoh itu, disebut-sebut nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri.
Keterkaitan itu dalam konteks pencetakan uang kertas yang meleibatkan dua perusaan Australia. Menurut Wikileaks pemerintah Australia sendiri meminta pihaknya termasuk media-media bungkam agar kasus ini tidak terungkap. Padahal dituduhkan Wikileaks sejumlah pejabat Indonesia turut terlibat.
Berdasarkan dokumen WikiLeaks yang dirilis tanggal 29 Juli 2014, ada kasus dugaan korupsi multi juta dolar yang secara eksplisit melibatkan beberapa tokoh dan pemimpin Asia seperti Indonesia, Malaysia dan Vietnam, termasuk keluarga dan pejabat senior di masing-masing negara itu.
“Setiap saya mengeluarkan pernyataan haruslah berangkat dari fakta, keterangan, dan informasi yang lengkap. Oleh karena itu, sejak tadi pagi saya bekerja untuk mendapatkan informasi dan keterangan itu. Dan saya anggap sudah cukup,” ujar SBY.
Pada kesempatan itu, Presiden SBY menyayangkan tindakan pengelola situs beritaSindonews.com yang tidak melakukan klarifikasi terlebih dulu sebelum merilis berita tersebut.
“Padahal isu itu sangat sensitif. Ini memerlukan pengertian bersama kalau Sindonews.compunya itikad baik, sesuai kode etik jurnalistik. Maka, bagus kalau sebelum dilepas ke masyarakat luas ada komunikasi atau klarifikasi atau mendapat penjelasan dari saya. Tapi itu sudah terjadi,” ujar SBY.
"Saya berharap, pernyataan ini didengar WikiLeaks di manapun Wikileaks berada, Sindonews, pimpinan dan wartawan, oleh pemerintah Australia dan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)," kata dia.
"Saya ingin terang benderang di negara ini karena diberitakan seolah-olah ada korupsi. Saya harap saudara-saudara di KPK bisa mendengar apa yang saya sampaikan," tutupnya.