.
.
.
.
.
.
Saya
sejak awal, tidak pernah merasa ada yang aneh dengan FIFA, karena saya tak
pernah mendengar dan melihat FIFA, sedetikpun maupun sedikitpun mengingat dan
menyapa PSSI selain PSSI dibawah pak Djohar A.
Semua
pernyataan dari AFC, FIFA sejak dahulu hingga saat ini tak pernah ada perubahan
tetap konsisten sesuai dengan kronologi Organisasi PSSI.
Bahwa
ISL adalah Break away League, merupakan definisi yang di keluarkan oleh FIFA,
dan merupakan teguran yang sangat keras kepada PSSI. untuk segera menjalankan
roda Organisasi yang taat azas kepada system dan prosedur Organisasi Manajemen
yang sesuai Statuta.
Sementara
PSSI menerima tuduhan dari FIFA, bahwa ISL adalah Club Club di bawah kendali
PSSI yang harus taat kepada disiplin Organisasi yang ada, padahal ISL sementara
ini melakukan kompetisi di luar agenda PSSI. Dan PSSI ikhlas menerima
peringatan keras itu, Dengan maksud, agar semua yang terlibat tak
dianggap melawan FIFA.
PSSI
menerima point buruk dengan maksud menyelamatkan Club Club dan semua yang
terlibat. dari sangsi yang bisa di turunkan FIFA kepada mereka. Tetapi kemudian
di plintir dan justru malah disalah sangkakan, diartikan sebaliknya oleh
sementara orang dan club club, serta orang2 yang terlibat ikut dengan provokasi
tersebut. PSSI sudah berusaha melakukannya tetapi tak di sambut sebagai
kepedulian, malah dianggap lemah, Ya apa boleh buat bisa bisa akhirnya
terpaksa mesti menerima akibatnya terkena sangsi FIFA.
Oleh
karena itu sebelum terlambat, secepatnya rapatkan barisan di bawah naungan
PSSI, mumpung FIFA masih menganggap PSSI bertanggung jawab. Tetapi apabila
sampai tenggat waktu yang di berikan dan FIFA mengetahui kalau mereka di luar
PSSI, pastilah akan dilakukan Blacklist kepada siapapun yang terlibat
Selama
ini hampir satu dekade suasana PSSI memang tidak kondusif, seolah PSSI
mati suri, didalam negeri seolah terlihat sibuk dan mempunyai kegiatan, walau
ternyata juga tidak ada sedikitpun indikasi yang memberikan setitik
keberhasilan Sepak Bola Indonesia. Walau terlihat ada kompetisi liga yang di
gelar, tetapi bentukan Timnas nya tak pernah menghasilkan tim yang tangguh,
yang menggambarkan sibuknya kompetisi dan segala macam kegiatannya.
Ternyata,
bahwa FIFA mempunyai alat untuk menilainya dengan scoring kepada Pengelolaan
Sepak bola di seluruh Dunia. Tak hanya Indonesia, dari sanalah sebenarnya data
terbaca dan terkuak, bahwa memang kondisi Dunia persepak bolaan kita berjalan
di tempat , malah mundur surut kebelakang. Ditengarai adanya pengelolaan yang
tak sesuai system dan prosedur organisasi FIFA, di tandai dengan ketertutupan
manajemen.
Oleh
karena itulah semua permasalahan tak pernah terangkat kepermukaan, seolah tak
ada masalah. padahal telah mengakibatkan kerusakan dunia sepak bola Indonesia.
FIFA
adalah, Organisasi Sepakbola Dunia yang menjamin System terbuka dan transparan, semua manajemen
FIFA beserta turunannya di kelola secara terbuka dan transparan. Oleh karena
itu kondisi seperti ini tertutuplah peluang memanfaatkannya untuk kepentingan
pribadi, dan tak akan mungkin lagi bisa di gunakan untuk mencari keuntungan
pribadi sebagai ladang sumber penghasilan.
Didalam
pengelolaannya semua system dan prosedur Organisasinya sudah baku dan diatur
didalam aturan yang baku, dan berlaku bagi seluruh Organisasi Sepakbola di
seluruh Dunia.
Jadi
tak ada pengecualian, dimanapun dan kapanpun di Negara manapun aturan itu sama
sebangun tidak ada bedanya. Itulah sebabnya FIFA merupakan Brand Image bagi
kegiatan sepakbola bagi seluruh Insan Penggemar sepakbola termasuk Pengusaha
yang menggunakan sepakbola sebagai ajang promosi dan iklan, serta brand
imagenya.
FIFA
merupakan jaminan brand image penyelenggaraan sepakbola yang menjamin
Keterbukaan dan transparansi sepak bola dan diakui oleh lembaga lembaga
Internasional, termasuk Lembaga Finansial
Didalam
aturan organisasi sudah jelas , bahwa Konggres adalah sarana untuk mengupdate
seluruh kegiatan yang di selenggarakan setahun sekali, mengevaluasi dan
meninjau kembali semua kegiatan yang di jalankan selama setahun ini, yang
hasilnya kemudian di gunakan untuk perbaikan kinerja tahun kedepannya
Updating
Organisasi PSSI di selenggarakan di konggres tahunan, dimana Updating
Organisasi PSSI yang diselenggarakan di solo adalah konggres terakhir yang
menjadi dasar PSSI dan FIFA sampai saat ini, kepengurusan yang dihasilkan
adalah pengurus yang syah dengan segala macam pernik2 hasil konggresnya.,
Setelah itu belum ada lagi update baru.
Konggres
tahunan di Palangkaraya, adalah konggres tahunan sebagai evaluasi tahunan saja,
dan merevisi dan merevitalisasi program yag terhambat atau belum terlaksana
dengan baik.
Oleh
karena itu, semua mesti mengacu kepada hasil konggres di solo, termasuk
ketentuan2. tentang kompetisi dan liga resmi, namun setelah
beberapa saat kemudian timbul satu catatannya yaitu ditemukan adanya kompetisi
liga sempalan atau yang di sebut breakaway league. Jadi belum pernah
sekalipun FIFA menganggap ISL sebagai kompetisi liga resmi, justru di nyatakan
sebagai breakaway league, atau kompetisi sempalan.
Oleh
karena itu FIFA menekan PSSI untuk segera menyelesaikan
dan mencari jalan keluarnya, PSSI dianggap lalai bahkan dianggap ikut serta
mengetahui dan memfasilitasinya
Bagi
FIFA yang terjadi di Indonesia bukanlah masalah yang teramat berat, ternyata
malah dianggap sepele, Maka Penyelesaian FIFA juga tidak begitu penting dan
bukan hal yang merepotkan buat FIFA.
Justru
FIFA menunjukkan sama sekali tak ada masalah dan tak ada kontroversi apapun
disana, semua biasa saja. tak perlu ditanggapi dengan serius, sederhana,
bersahaja, tetapi menggambarkan betapa kerasnya pendirian FIFA, dan dukungannya
kepada PSSI Djohar. A.
Maka
tak ada keraguan sedikitpun, yang dimaksud dengan Breakaway league adalah Club2
ISL yang menjalankan kompetisi sendiri diluar agenda PSSI.
INI
PERINGATAN KERAS KEPADA YANG TERLIBAT DALAM BREAKAWAY LEAGUE
PSSI
Hasil Konggress Solo, adalah PSSI yang di Akui dan berakibat seluruh produk dan
turunan PSSI adalah syah dan merupakan keputusan FIFA.
Dan
langkah PSSI tetap berusaha memasukkan Club 2 ISL berada dibawah PSSI merupakan
usaha yang berat yang harus di pertanggung jawabkan kepada FIFA.
Dan
saat ini, PSSI telah menunjukkan keseriusannya menyelesaikan permasalahan
breakaway league dengan mengakui keberadaan club2 ISL serta Pemain yang bermain
di ISL. PSSI membuka pintu lebar lebar dengan memberikan kesempatan kepada
pemain2 yang bermain di club 2 ISL, untuk berpartisipasi memperkuat TIMNAS yang
akan di bentuk oleh PSSI, dan masih mengharap pemain kembali kerumah PSSI.
Semoga
upaya yang baik dari PSSI, akan memuaskan semua pihak dan mendukung penyatuan
pemain2 berada dalam satu TIMNAS yang kuat dan berjaya di dalam Maupun di luar
negeri.
Kita
masih punya waktu, untuk segera merapatkan barisan dan menyelenggarakan
sepakbola dengan baik dan profesional, menuju kehidupan yang mendunia, menjadi
bahagian dari sepak bola dunia.