TEMPO Interaktif, Jakarta -- Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Erwin Aksa, menyakini akan mampu bersaing di kongres dalam perebutan kursi nomor satu di PSSI yang rencananya digelar 20 Mei 2011 di Jakarta. Ia menyatakan komitmennya untuk pengembangan sepakbola di Indonesia. "Kita ingin melakukan reformasi dan perubahan supaya prestasi bisa lebih baik," kata Erwin di Istana Kepresidenan, Kamis 19 Mei 2011.
Erwin mengatakan hal yang paling penting dalam pengembangan sepak bola di Indonesia adalah invoasi dan kreatifitas. Selain itu, generasi muda harus dilibatkan supaya bisa membuat industri sepak bola lebih hidup dan kreatif. "Dengan membangun persebakbolaan nasional secara sitematis dan terintegarasi," katanya. Perlu juga dengan peningkatan infrastruktur dan memperbanyak kompetisi yang berkualitas sehingga menciptakan pemain bertaraf internasional.
Dia mengaku sudah melakukan persiapan agar bisa menang dalam kongres. "(Persiapan) bagus dan baik-baik saja," ujarnya. Mundurnya Adhyaksa Dault dalam bursa pencalonan tidak akan mempengaruhi sikapnya. "Dari dulu, saya sudah terlibat sepak bola dan komitmen saya pegang," katanya.
Soal kasus calon lain yang sedang menghadapi proses, ancaman-ancaman, Erwin mengatakan kongres harus menjadi jawaban dari persoalan kekisruhan, termasuk sportivitas. Hal ini harus dipegang semua calon untuk bisa membawa sepak bola Indonesia lebih baik.
Berkaitan konflik kelompok 78, dia menyerahkan hal itu pada koridor dan aturan. Olahraga memiliki aturan yang jelas dan paling sportif dalam statuta PSSI dan FIFA. "Semua harus menghormati koridor itu," katanya. Soal masa depan LPI, ia mengatakan hal itu perlu dibahas setelah kongres. "LPI salah satu yang paling penting," katanya.
EKO ARI WIBOWO
Dia mengaku sudah melakukan persiapan agar bisa menang dalam kongres. "(Persiapan) bagus dan baik-baik saja," ujarnya. Mundurnya Adhyaksa Dault dalam bursa pencalonan tidak akan mempengaruhi sikapnya. "Dari dulu, saya sudah terlibat sepak bola dan komitmen saya pegang," katanya.
Soal kasus calon lain yang sedang menghadapi proses, ancaman-ancaman, Erwin mengatakan kongres harus menjadi jawaban dari persoalan kekisruhan, termasuk sportivitas. Hal ini harus dipegang semua calon untuk bisa membawa sepak bola Indonesia lebih baik.
Berkaitan konflik kelompok 78, dia menyerahkan hal itu pada koridor dan aturan. Olahraga memiliki aturan yang jelas dan paling sportif dalam statuta PSSI dan FIFA. "Semua harus menghormati koridor itu," katanya. Soal masa depan LPI, ia mengatakan hal itu perlu dibahas setelah kongres. "LPI salah satu yang paling penting," katanya.
EKO ARI WIBOWO