Aku baru baca pesan kamu barusan, yang. Mereka telat kasih tahunya. Memang begitulah peraturannya, ketat sekali.
Mas sudah tahu ya? Lalu bagaimana?
Iya, yang. Gimana lagi ya, sudah terjadi sih.
Syukurlah, mas sudah tahu dan mau menerimanya.
Kamu beneran hamil?
Iya, yang. Betul itu. Mas senangkan?
Ya senanglah. Malu aku disindir mama kamu terus. Ngga bisa punya keturunan.
Mama memang suka begitu, yang. Ngga usah diambil hati.
Iya tuh, mama kamu segitunya banget. Masa ngga boleh jenguk aku satu kali pun. Padahal aku di sini sudah 1 tahun dan sebentar lagi bebas. Dapat remisi dari pengadilan, yang.
Yang sabar ya, sayangku.
Iya, makasih, do’ain aja ya? Salam buat Panji adikku.