Begitulah tantangan salah satu pengusaha tersukses di Indonesia sekaligus Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, di depan 1650 mahasiswa dari 18 Universitas dalam acara National Lecturer Series (NLS), Rabu (13/8) di Jakarta.
Semuanya hampir sudah diraih seorang Chairul Tanjung : Mengawali usaha dari bawah, merintis karir profesional dan kini menjadi salah satu pengusaha sukses nasional sekaligus pejabat negara.
“Jangan lihat saya hanya saat ini. Seperti Anda, saya mengawali dari bawah dan jatuh bangun belajar dari kegagalan,” kata pria yang akrab disapa Pak CT ini.
Dalam pandangan CT, salah satu syarat utama sukses menjadi pengusaha adalah berani gagal. Sudah banyak contoh bagaimana kegagalan justru menginspirasi sukses yang lebih besar.
“Kalau takut gagal, lebih baik jangan jadi pengusaha. Kalau mampu bangkit setiap kali gagal, itulah jalan Anda untuk jadi pebisnis sukses,” tegas pemilik jejaring usaha Transcorp dan Carrefour ini.
Bagi CT, sukses adalah hak semua orang. “Anda tidak perlu berharap lahir sebagai anak menteri atau anak pengusaha. Asalkan memenuhi semua syarat untuk sukses, Anda bisa jauh lebih berhasil dari saya,” tegasnya.
Wejangan CT dirasakan betul oleh Odi Anindito, pemilik gerai Coffee Toffee dan pemenang Kompetisi Wirausaha Muda Mandiri (WMM) Tahun 2011. Memulai usaha dengan modal 5 juta dan gerobak kopi keliling, Odi kini memiliki lebih dari 138 gerai Coffee Toffee di seluruh Indonesia.
“Soal berani gagal, Coffee Toffee memang lahir dari jatuh – bangun kami dalam bisnis. Tapi, seperti kata Pak CT, ini adalah soal keberanian hadapi kegagalan. Banyak yang tidak berani memulai karena takut rugi dan bangkrut. Hasilnya ya tidak pernah sukses,” kata Odi dalam sesi kedua NLS bertajukSharing success story.
Program National Lecturer Series (NLS) merupakan kerjasama Bank Mandiri dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai upaya untuk mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha muda baru yang tangguh dan berdaya saing.
Sosok yang dihadirkan dalam NLS, merupakan pengusaha nasional di berbagai bidang. Mereka diharapkan mampu memotivasi generasi muda untuk berwirausaha serta membuka lapangan kerja baru, dan tidak sekadar menjadi generasi pencari kerja.
Memutuskan jalan hidup untuk berwirausaha tentu penuh risiko. Tapi, dari kisah sukses Chairul Tanjung sampai cerita pengusaha muda Odi Anindito, kita bisa belajar : Hidup yang tak dipertaruhkan, tak akan pernah dimenangkan.
.
.
.