Pengumuman KPU tinggal dalam hitungan jam. Sebagian masyarakat sudah yakin mengetahui hasil pilpres, sebagian lagi berdebar-debar seperti menunggu hasil doorprize. Wajar saja, karena KPU lah patokan resmi siapa pemenangnya.
Kubu Prabowo paling berdebar-debar, karena mereka ingin menang sesuai acara syujud sukur kemenangan beberapa jam setelah pencoblosan. Karena saking berdebar-debarnya itu mereka gugup dan meminta pemungutan suara ulang.
Mungkin saja mereka tak tahan dengan debar-debar yang melanda. Maklum saja, setelah pencoblosan mendekati hari pengumuman, debar-debar itu makin kuat dibandingkan masa kampanye. Dan itu lebih dahsyat daripada debar-debar kala abg jatuh cinta, walau gugupnya relatif sama. Bikin salah tingkah dan hilang logika seperti syair lagu Vina Panduwinata berjudul Cinta Bukan Logika. Nah bedanya, pilpres ini adalah logika. Jadinya debar-debar itu sangat mempengaruhi logika.
