Menjelang pengumuman pemenang Pilpres di tanggal 22 Juli, Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentu tengah disorot. Bahkan 'kantor online'-nya tak luput dari gangguan dari pagi hingga tengah malam.
Hal ini diutarakan Wakil Ketua Internet Security Incident Responses Team on Internet Infrastructure (Id-SIRTII) M. Salahuddien. Pria yang biasa disapa Didin Pataka ini merupakan salah satu relawan yang menangani urusan security dan infrastruktur IT KPU.
"Sebenarnya yang tidak bisa dihindari itu yang terjadi eksposure di website KPU, sudah berkali-kali diserang, mulai dari situs menampilkan DPT, DCS, dan form C1 itu terus diganggu," kata Didin kepada detikINET.
Percobaan pembobolan ini disebut terjadi hampir setiap hari. Satu jam bisa muncul berpuluh kali, nanti hilang dan ada lagi.
"Setiap hari, setiap jam dari pagi sampai tengah malam. Mulai dari yang iseng sampai ada yang punya intensi untuk menyerang. Tidak cuma scan-scan saja tapi berusaha menggunakan teknik macam-macam," lanjutnya.
Tentu saja, tim IT KPU tak berdiam diri, namun juga tak lantas kebakaran jenggot. Antisipasi tetap dilakukan oleh tim dan disokong oleh sejumlah relawan untuk mengamankan sistem IT KPU semaksimal mungkin.
"Kalau kebijakan KPU low profile. Pokoknya pemilu terselenggara tuntas. Intinya tak mau high profile konfrontosi. Selain takut dianggap memancing dari salah satu kontestan dan bisa membangun opini," pungkasnya.
Sebelumnya, situs KPU beberapa kali didapati tak bisa diakses. Pada Minggu (20/7/2014) pagi misalnya, situs yang beralamat di www.kpu.go.id itu kembali ngadat.