Tuesday, March 12, 2013

Cermin Meguerre Ryan Bakkaru

ku pandang cermin itu.
tak ada apa-apa.
hanya suara lirih.
dari pemutar musik digital.
.
.
.
@@@
.
.
Yakinkah ku berdiri. Di hampa tanpa tepi.
Bolehkah aku. Mendengarmu
.
Terkubur dalam emosi. Tanpa bisa bersembunyi
Aku dan nafasku. Merindukanmu
.
Terpuruk ku di sini. Terangi dia yang sepi
Dan ku tahu pasti. Kau menemani
.
Dalam hidupku. Kesendirianku
.
#reff
Teringat ku teringat. Pada janjimu ku terikat
Hanya sekejap ku berdiri. Kulakukan sepenuh hati
.
Peduli ku peduli. Siang dan malam yang berganti
Sedihku ini tak ada arti. Jika kaulah sandaran hati
Kaulah sandaran hati. Sandaran hati.
.
Inikah yang kau mau. Benarkah ini jalanmu
Hanyalah engkau yang ku tuju
.
Pegang erat tanganku. Bimbing langkah kakiku
Aku hilang arah. Tanpa hadirmu
.
Dalam gelapnya. Malam hariku
.
#reff
Teringat ku teringat. Pada janjimu ku terikat
Hanya sekejap ku berdiri. Kulakukan sepenuh hati
.
Peduli ku peduli. Siang dan malam yang berganti
Sedihku ini tak ada arti. Jika kaulah sandaran hati
Kaulah sandaran hati. Sandaran hati.
.
.
.
@
lagu ini mengalun ketika kali pertama ku jumpa dirimu, Megu, 13 tahun lalu. bahkan lagu ini pun belum tercipta saat itu.
.
ku putar kembali lagu ini untuk mengenang kepergianmu, Megu, menuju dimensi lain di seberang sana, entah dimana.
.
jadi apapun Megu, jadi siapapun Megu, ku tak perduli lagi kini. kan selalu kukirim pesan lewat tulisan yang melayang di awang-awang. ku tahu pasti kau akan membacanya. walau ku yakin kau tak akan berkomentar ataupun mengklik icon itu.
.
sampai aku tak sanggup lagi menjadi apa-apa, tak bisa lagi bersuara. atau hingga kau keluar dari cermin itu, Megu.