Bulan
akan membentuk purnama mulai 5 Mei di Amerika Serikat. Tapi, ukuran penuh ini
bukan dalam taraf biasa. Pekan ini waktunya bulan berada paling dekat dengan
bumi sehingga akan terjadi purnama terbesar.
Bulan
akan berjarak 356.955 km dari planet kita. Pengamat langit akan mendapat
suguhan spesial bulan yang lebih besar dan terang bernama supermoon.
Bulan
besar ini tidak hanya bertepatan dengan waktu purnama, tapi berada pada jarak
terdekat tahun ini. Menurut pakar meteorologi, Joe Rao, jarak bulan bervariasi
sekitar 3 persen seperti dikutip dari laman Space.com. Ini
terjadi karena orbit bulan tidak melingkar sempurna.
Purnama
pada bulan ini lebih terang 16 persen dari rata-rata. Sebaliknya, pada 28 November,
bulan purnama berada di lokasi terjauh. Pada malam itu bulan purnama terlihat
sangat kecil dan redup.
Kendati
bulan raksasa ini dapat mengejutkan Anda, tapi ilmuwan menyebutkan tidak ada
ancaman yang datang. Perbedaan jarak sedikit tidak cukup menyebabkan gempa bumi
atau efek pasang surut ekstrem yang berbahaya.
Kendati
tidak mengancam, supermoon memiliki dampak. Pasang surut di penjuru dunia akan
sangat tinggi dan rendah. Pada momen terdekat ini, gaya pasang surut lebih kuat
42 persen dibanding puncak terjauh dua minggu lagi.
Untuk
dapat menyaksikan supermoon akhir
pekan ini, lihatlah setelah bulan timbul atau sebelum tenggelam. Saat bulan
berdekatan dengan cakrawala. Untuk membandingkan ukuran, Anda bisa melihat
bulan di balik gedung atau pohon. Posisi pengamatan ini akan menghasilkan ilusi
optik yang membuat bulan tampak lebih besar dari ukuran sebenarnya.
Supermoon terakhir
terjadi pada Maret 2011. Tahun lalu langit di penjuru Indonesia dapat menikmati
fenomena lunar perigee ini.
Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar merupakan kota-kota besar yang melaporkan
keindahan supermoon di
langitnya.