“Selamat pagi Pak Joko
Wis Edan. Terima kasih sudah berkenan kami wawancarai di sela-sela waktu Bapak
yang begitu padat dengan aneka acara minggu-minggu ini”
“Semangat pagi Bu Tina
Tali Safie. Mohon dikoreksi, nama saya Joko Wisedan, bukan Joko Wis Edan.
Senang bisa diwawancara oleh presenter terkenal dan cantik seperti Anda”
“Oh, maaf Pak. Di form
yang saya terima tertulis demikian. Okey, kami koreksi. Oh ya, nama saya juga
seharusnya Tina Talisapi”
“No problem. Silahkan
lanjut saja”
“Di tempat yang baru ini
Bapak kelihatannya makin betah dan penuh harapan dan terobosan-terobosan baru.
Malah sekarang buka bisnis jualan baju ya Pak?”
“Ya begitulah, harus
jeli melihat peluang pasar. Nothing to lose toh. Nanti saya kasih satu untuk
mbak Tina”
“Makasih, Pak. Dan saat
ini sedang ada pemilihan kepala yang baru dan Bapak kelihatannya maju
mencalonkan diri. Tak takut kalah atau tak riskan dengan kepala yang lama yang
juga ikut mencalonkan juga, Pak?”
“Kalau sudah panggilan
mau dikata apa. Apapun akan saya lakukan demi panggilan hati nurani dan ibu
pertiwi.”
“Bagaimana reaksi Bapak
dengan tanggapan orang-orang asli sini. Bapak kan orang dari luar lingkungan
sini. Kalau mau hitung-hitungan tampaknya ada peluang fifty-fifty, Pak”
“Kalau sudah panggilan,
masa ditolak? Pun ada Pilpres, pilihan camat, pilihan lurah, pilhan RT, bahkan
Pemilihan Blok, saya akan maju jika memang dikehendaki”
“Konon dulu Bapak punya
keahlian yang cukup menonjol. Kenapa tak digeluti di sini dan dikembangkan?”
“Betul itu. Saya suka
bergelut dalam bidang logging. Jual beli kayu legal katanya, padahal kayu
illegal logging. Tapi itu masa lalu yang sudah saya kubur dalam-dalam. Ingin
mengabdi ke yang lebih besar daan luas. Targetnya sih mau jadi Ketua Umum PBB”
“Wow, makin hebat sekali
cita-cita Bapak ini. Dan karena waktu yang terbatas, kami akhiri wawancaranya,
Pak”
“Tak masalah. Silahkan
datang lagi ke sini kapan pun mbak Tina mau”
“Makasih. Dan tampaknya
perawat khusus yang menjaga Bapak dari RSJ ini sudah datang tuh. Selamat pagi,
Pak”
“Semangat pagi. SALAM
MERDEKA!!!”
Demikianlah
perbincangan di bangku taman, dua penghuni RSJ Cilendek di tengah mendungnya
Sabtu pagi yang sunyi di kawasan Bogor Timur.