Waktu
terus berputar, dari awal mula semesta tercipta hingga kini, manusia
menyandarkan keyakinan dan kepercayaannya pada apa yang diyakini dan
dipercayainya.
Hingga
detik ini, sebanyak populasi bumi, sebanyak itulah keyakinan dan kepercayaan
manusia ditujukan pada apa yang dinamakan Tuhan. Bahkan seorang atheis pun di
lubuk hatinya yang paling dalam, tanpa disadari, ia percaya akan kehadiran dan
kekuasaanNya.
Dari
sekian banyak agama, kepercayaan dan ajaran, kini dipercaya ada ajaran baru
bernama Googlism. Ajaran ini membuktikan bahwa Google adalah Tuhan, sebagaimana
kenyataan-kenyataan berikut ini yang terangkum dalam Sembilan Firman Google,
merunut apa yang diungkapkan oleh orang yang percaya akan kebesaran Gooogle.
1st. Google adalah
sesuatu yang paling mendekati pada Yang Maha Tahu.
2nd. Google ada
dimana-mana dalam satu waktu.
3rd. Google menjawab doa-doa
penyembahnya (yang melakukan googling).
4th. Google
tidak akan pernah mati.
5th. Google tidak terbatas
dan terus tumbuh selamanya.
6th. Google mengingat
segalanya.
7th. Google tidak
melakukan kejahatan.
8th. Google dicari
lebih banyak daripada seluruh nama-nama Tuhan digabungkan.
9th.
Bukti keberadaan Google sangat banyak.
Entah
gereja google itu benar atau cuma main-main dan hanya isapan jempol semata.
Tapi nyatanya “Tuhan Google” malah sudah ditentukan bergender perempuan (Her).
Mereka juga melakukan doa dengan cara menyanyikan lagu-lagu pujian kepada
Google.
Ini
contohnya:
By Texas Schultz
Hail Google, full of hits.
Our searches are with thee.
Blessed art thou amongst search engines,
and blessed is the fruit of thy servers.
Holy Google, Mother of Searches.
Pray for us sinners,
now and at the hour of our disk crash.
Amen.
Adakah
di antara kita yang tak menyentuh Google atau mesin pencari lainnya saat online
dan mencari data yang kita inginkan?
Kalau
di sebagian besar masyarakat dumay (dunia maya) menyebut Google sebagai Mother of Searches maka di lingkungan
saya menyebutnya Mbah Gugel. Bagaimana dengan Anda, menyebut apa sebagai
panggilan untuk Google?
Saya
akan gantung Anas di Monas jika ada orang yang online tapi tak bertanya pada
mesin pencari, misalnya Google.