Baru saja batu
hendak menggelinding
…
Dan tanah pun meninggikan diri
memuncakkan tepi
…
Angin tak dapat membantu
nasib baik pun begitu
…
Batu terperosok
dalam diam
…
Yang lain membiarkan diri
ditarik jaring-jaring
yang dijulurkan
anak-anak bintang
…
Terlalu lama sudah
batu berdiam diri
…
Membiarkan air dan angin
mengiris inci demi inci
permukaan tubuhnya
yang makin lapuk sudah
…
Dan kini tataplah
tulang dan nadinya
yang menonjol
…
Berdenyut
seperti kemarahan
laksana dendam
yang makin tertunda
terpendam
…
Batu tahu
tak ada satu pun jua
yang berpihak padanya
tak juga waktu
…
Maka kemudian
sebelum bergerak
dan menggulir
…
Ia membuka mulut
mengerjapkan kata
“Aku hidup!!”
…
Dan beringsutlah batu
tanpa angin
pun nasib baik
…
Ia merambati
tanah yang meninggi
…
Gravitasi pun menjerit
anak-anak bintang pun tak tahu
“Kenapa bisa?”
…
Tak siapa pun tahu
semuanya pun malu
…
Kecuali batu
yang tak lagi diam
membatu