Lelaki Arab Yang Meratapi Kepergian Sang Rembulan
02 Aug 2014 | 08:30
http://www.worldglobetrotters.com
Laki-laki Arab berusia 32tahun itu menatap kelangit sambil menghisap Pipa Rokok Shisya-nya kuat-kuat,pandangan matanya seperti hampa dan nampak ada kegundahan disana.
"Selama dua tahun ini,badan saya terasa remuk redam,perasaan malas dan enggan untuk melakukan perkejaan apapun begitu menancap kuat didadaku"
"Rasanya aku hanya ingin tidur dan terlelap di dalam gelapnya kamar sambil menikmati racun rokok yang mematikan dan sebuah Pipa Shisya yang dapat memabukan fikiranku syukur dapat melupakan tentang Sang Rembulan"
"Tapi itu tidak cukup,tetap saja bayangan istri saya selalu menari-nari di dalam tempurung otakku,Aku benar-benar benci dengan semua ini"Ratap laki-laki Arab tersebut panjang lebar.
"Mengapa tidak kembali rujuk saja,agar dapat mengobati luka hati tersebut?"Nasehat bijaku keluar.
"Oh itu tidak mungkin,dia wanita yang banyak menuntut,kami selalu ribut sepanjang hari,dalam perkawinan kami pertengkaran sepertinya tiada habisnya sepanjang hari,suasana panas selalu mewarnai perkawinan kami selama dua tahun tersebut'
"Hingga kami tak bisa menahan kemarahan dan ke egoisan masing-masing dan untuk akhirnya biduk bahtera rumah tangga kami pecah di tengah jalan!"Panjang lebar lelaki Arab tersebut berkeluh kesah.
"Sudah punya Anak dari perkawinan tersebut?"Tanyaku.
"Allhamdulillah belum,jika sudah pasti anak tersebut hidupnya akan menderita dalam asuhan kami."
"Jika belum punya anak Mengapa sampai membuatmu begitu menderita?"
"Mungkin Anda begitu mencintainya?"Lanjutku lagi.
"Entahlah..!"Ujarnya
"Ok anda kerja sebagai apa saat ini?"Kejarku lagi.
"Aku hanya kerja membantu perusahaan milik Ayahku"
"Jika begitu sebaiknya anda kerja di perusahaan milik umum atau pemerintah agar anda dapat bergaul luas dan pandangan hidupnya tidak sempit lagi seperti sekarang ini"Nasehat sok bijakku keluar.
"Mungkin Anda benar,terimakasih atas semua nasehat anda.!"
"Ok Hayakallah..(Semoga Allah menjagamu tetap hidup).."Ujarku mengakhiri percakapan kami.
Farhan nama Lelaki Arab tersebut selama ini untuk melupakan pujaan hatinya,kadang pergi ke Pantai Laut Merah jika malam menjelang sambil menatap Sang Rembulan dan memutar lagu-lagu cinta,sambil membawa mobilnya.
Terkadang ditengah malam pergi kegurun-gurun bersandar dibawah pohon kurma,sambil menatap bulan-bintang dan memainkan gitar Arabnya,sementara dari mulutnya keluar suaranya yang merdu menyanyikan lagu-lagu cinta dalam Bahasa Arab.
Yang berisikan syair tentang kerinduan pada wanita pujaan hatinya,tapi juga yang membuat dirinya sakit hati,dan terang bulan di padang pasir sahara terasa sebagai obat penahan rindu dihati.
Sementara sayup-sayup terdengar syahdu lagu lama Nancy Ajram(Penyanyi wanita dari Lubenan) yang berjudul Enta Eih,mengalir lembut dari dalam mobilnya yang melaju pelan membelah gurun pasir menuju Laut Merah ditengah malam sambil ditemani rembulan seolah mewakili kegundahan hatinya.
Di Tepi Laut Merah tersebut,Laki-laki Arab itu berdiri menatap Pantai sambil termenung di temani Sang Rembulan Hingga dini hari tiba.
*Catatan baru kali ini mendengar ada Laki-laki Arab yang patah hati,karena ditinggal wanita pujaan hatinya.
#Lagu Arab Nancy Ajram-Enta Eih
.
.