Prinsip dasar desain grafis :
- prinsip keseimbangan
- prinsip titik fokus
- prinsip ritme
- prinsip kesatuan
Prinsip Keseimbangan
Prinsip Keseimbangan adalah kesamaan distribusi dalam bobot yang cenderung adanya rasa keterkaitan bersama, kelihatan bersatu dan harmonis.
Prinsip Titik Fokus
Prinsip Titik Fokus adalah perhatian pada desain iklan oleh konsumen pada suatu elemen yang kontras dilanjutkan dengan melihat elemen lainnya yang bernilai kontras lebih rendah.
Prinsip Hirarki Visual
Prinsip Hirarki Visual merupakan prinsip yang mengatur elemen-elemen mengikuti perhatian yang berhubungan secara langsung dengan titik fokus.
Titik fokus merupakan perhatian yang pertama baru diikuti perhatian yang lainnya.
Pertanyaan penting mengenai hirarki visual adalah :
- mana yang Anda lihat pertama?
- mana yang Anda lihat kedua?
- mana yang Anda lihat ketiga?
Prinsip Ritme
Prinsip Ritme merupakan tempo rasa perpindahan dari suatu chord ke chord yang lainnya, suatu aliran, pola-pola yang menonjol atau tekanan.
Ritme merupakan pola yang diciptakan dengan mengulang atau membuat variasi elemen dengan pertimbangan yang diberikan terhadap ruang yang ada di antaranya dan dengan membangun perasaan berpindah dari satu elemen ke elemen lainnya.
Kunci sukses membangun ritme dalam desain grafis adalah mengerti perbedaan antara :
- pengulangan
- variasi
Pengulangan adalah mengulang elemen visual, beberapa atau seluruhnya secara konsisten.
Variasi adalah perubahan sejumlah elemen, misalnya warna, ukuran, bentuk, ruang, posisi dan bobot visual elemen.
Prinsip Kesatuan
Prinsip Kesatuan pada dasarnya adalah bagaimana mengorganisasikan seluruh elemen dalam suatu tampilan grafis.
Untuk mencapai kesatuan tersebut desainer harus mengerti tentang garis, format, bentuk, keseimbangan, warna, titik fokus, tekstur, ritme dan kontras nilai.
Beberapa prinsip membuat kesatuan adalah :
Hubungan, yaitu mengulang suatu elemen, misalnya warna, arah, nilai, bentuk, tekstur, atau membangun suatu gaya (misalnya gaya linier), atau membangun hubungan di antara elemen yang ada.
Grid, yaitu membagi subbagian format ke dalam bagian horizontal dan vertikal secara tetap, kolom, margin dan ruang yang membentuk kerangka untuk mengorganisasi ruang, huruf dan gambar dalam desain.
Kesejajaran, yaitu hubungan visual yang dibuat antara elemen-elemen, bentuk dan objek yang mempunyai garis poros yang sama.
Aliran, yaitu menggunakan prinsip ritme bergerak dari elemen satu ke elemen lain.
MANIPULASI RUANG GRAFIS
Ruang Positif dan Negatif
Gambar atau bentuk merupakan ruang positif sedangkan ruang kosong pada halaman merupakan ruang negatif atau latar belakang (background).
Kadang gambar atau bentuk merupakan ruang negatif sedangkan latar belakang merupakan ruang positif.
Seluruh ruangan, baik positif maupun negatif merupakan sesuatu yang aktif. Dengan memandang ruangan secara keseluruhan, Anda dapat melakukan manipulasi seluruh ruangan.
Sebagian ruangan dan ruang di antara bentuk dan objek oleh sebagian desainer grafis dinamakan ‘pengisian ruang negatif’.
Efek Ilusi
Secara umum, ada dua kemungkinan saat Anda mendesain permukaan dua dimensi, yaitu mempertahankan tetap rata atau membuat ilusi ruang tiga dimensi atau kedalaman ruang.
Ilusi kedalaman ruang dapat dangkal atau dalam, dan dapat tersembunyi atau terproyeksi.
Ukuran dan skala bentuk atau objek memainkan peranan penting dalam ilusi kedalaman ruang.
Penggunaan ukuran secara efektif dari satu bentuk atau objek yang menghubungkan dengan bentuk atau objek lainnya disebut skala.
Skala membuat elemen-elemen yang muncul mempunyai proyeksi ke depan atau ke belakang pada desain.
Saling tindih antara bentuk atau objek dapat juga menciptakan ilusi kedalaman ruang. Ketika anda menindih objek, maka objek satu muncul di depan dan objek yang lainnya muncul di belakang.
Volume pada sebuah permukaan dua dimensi dapat didefinisikan sebagai ilusi bentuk yang mempunyai massa dan berat.
Bentuk volumetris seperti kubus, limas, silinder, atau benda yang mempunyai volume dapat menciptakan ilusi kedalaman ruang.
Perspektif merupakan pengecilan gambar yang mengikuti jarak dan membuat ilusi kedalaman ruang.
Ilusi yang impresif menyebabkan orang yang melihat pertama kali dalam keraguan, apakah sesuatu yang digambarkan tersebut nyata atau hanya sebuah ilusi gambaran belaka. Efek ini disebut dengan efek Trompe-l’oeil.
Penggunaan bayangan yang menindih bentuk membuat efek Trompe-l’oeil ini menjadi indah.