Indonesia bukan Milik Jokowi dan Gerombolannya
22 Aug 2014 | 07:13
Indonesia bukan Milik Jokowi dan Gerombolannya
Jangan "Merecoki" Jokowi-JK adalah pernyataan terbaru kubu Jokowi-JK setelah pernyataan-pernyataan provokatif lainnya semisal "Hanya kecurangan yang bisa memenangkan Jokowi-JK".
Pernyataan di atas adalah pernyataan yang naif dan cengeng.
Cengeng karena belum berbuat apa-apa sudah tidak mau dikritik, tidak mau disalahkan, tidak mau diingatkan.
Bahkan presiden SBY pun merasa tersinggung, karena kata-katanya dalam pidato kemarin dianggap sebagai merecoki yang akhirnya bermuara pada penegasan bahwa PD akan beroposisi penuh.
Sungguh terlalu!
Kalau kubu Jokowi-JK menganggapnya direcoki, itu keluar dari jiwa dan pandangan yang sempit. Jiwa yang anti-kritik, jiwa yang tidak matang, jiwa dengan mental kerupuk.
Kubu Oposisi menyebutnya koreksi, peringatan, kritik bukan merecoki.
Hanya jiwa yang besar yang mampu menerima koreksi, peringatan, kritik dan hinaan.
Seperti gelombang hinaan dan caci maki dari pendukung Jokowi-JK yang hari ini lucunya dengan enteng berkata "sudahlah, damai yuk!" ha ha ha
Sudah menikam orang habis-habisan minta damai.
Selamat .... dagelan terpanjang selama 5 tahun akan dimulai di republik ini. Judulnya "Jongos Dadi Ratu".
Kembali ke merecoki, Jokowi dan gerombolannya harus mau direcoki.
Karena NKRI bukanlah negara warisan nenek moyang Jokowi dan gerombolannya.
NKRI adalah perjuangan dengan pengorbanan nyawa dan darah.
Sebab itu dikritisi, diingatkan, dikoreksi adalah hal yang biasa, bagian dari kehidupan demokrasi yang baik.
Jokowi dan Gerombolannya sebaiknya tidak usah suka kagetan,nanti masuk rumah sakit, seperti opa JK yang sudah butuh istirahat banyak.
Jangan terus Ora mikir yo! kasian rakyatnya.
***