AKU bangga ketika Jokowi akhirnya terpilih jadi Gubernur DKI.
Mataku dan mata anak-anakku berkaca-kaca menyaksikan dia mengucapkan sumpah saat dilantik
Terharu mendengarnya bersumpah atas nama Tuhan
Akan mengabdikan dirinya pada Jakarta.
Jadi, ketika Jokowi ujug-ujug dicapreskan PDIP
Tanpa sedikitpun kesadaran untuk lebih dulu meminta izin dan minta maaf pada rakyat Jakarta
Jangan salahkan kalau aku kontan kehilangan kepercayaan dan kebanggaanku.
Di mataku, Jokowi tidak hanya tak beretika, tapi sekaligus tanpa karakter
Dan orang yang tak berkarakter,
Bukan pilihan tepat buat Indonesia dalam kondisinya yang sangat terpuruk saat ini
Terutama untuk rakyat kecil.
Orang yang lemah dalam etika dan karakter
Akan dengan mudah berubah arah.
Mudah melalaikan sumpah dan empuk untuk ditunggangi kapitalis; lokal maupun asing. [***]
Ratna Sarumpaet adalag aktivis HAM serta Tim Sukses Jokowi saat Pilgub DKI Jakarta. Saat menuangkan catatan ini, Ratna memastikan tidak punya kepentingan untuk capres manapun yang sekarang digadang-gadang. Namun karena satu setengah tahun lalu ia ikut mengkampanyekan atau mendukungJokowi untuk duduk sebagai Gubernur DKI Jakarta, ia merasa perlu menyampaikan buah buah pikiran.