Boneka Karet di Lemari Opa Jeffrey (Vulgar Version)
.
Police lines tampak telah terpasang di kamar kontrakan Bang Toro. Suasana di seputaran Gg. Mawar di kawasan Dewi Sartika kini mendadak riuh dan menyemut oleh orang-orang yang ingin melihat mayat Ucok yang mati tak wajar di dalam kamar kontrakan itu.
.
Awalnya bermula di pagi buta ketika Bang Toro berteriak-teriak melihat Ucok kejang-kejang dan matanya melotot. Begitu mendengar suara Bang Toro yang mengalahkan alunan kitab suci dari toa masjid Syiah, kontan saja para penghuni rumah petakan itu pun geger gempar loh jinawi.
.
Saat tetangga kiri kanan melihat ke kamar kontrakan Bang Toro, nyawa Ucok sudah melayang di udara sekitar 10 meter dicengkram El-Maut dan para tetangga hanya melongo saja melihat kondisi dan posisi mayat Ucok.
.
Tante Montolalu yang kebetulan lagi "main congklak" sama Om Gunawan di dekat-dekat situ akhirnya ikutan masuk ke kamar Bang Toro dan terkesiap tak percaya.
.
"Oooh.... oooh..... oooh......", suara Tante Montolalu tersengal-sengal.
.
"Napa sih, Tante?!,,,,,,, Takut ya?!", Bagero kaget dengan suara Tante Montolalu yang berteriak histeris sementara dua kancing bajunya lupa terpasang. Dua gumpal payudara Tante sedikit menyembul keluar bikin Bagero ikutan ngos-ngosan.
.
"Bokongnyaaa.... bokongnyaaa..... bokongnyaaa....."
.
"Kenapa bujur Ucok, Tante Montolaluuu??!!....."
.
"Syekseeh sekaleee....... glek.... glek.... glek......"
.
"Dasar TG.... Tante Gatel Loe!!!"
.
Ucok tewas di atas boneka wanita…… Ucok tak berbaju, tak juga bercelana, tak juga mengenakan sempaknya...... bugil si Ucok di atas boneka karet yang montok itu.
.
Loh…. kok bisa? Jantungankah si Ucok?! Kehabisan napas?! Dibunuh Bang Toro?
.
Para tetangga melihat juga kalo di dalam kamar Bang Toro banyak sekali barang-barang elektronik, ponsel, laptop, LCD TV, blender, tablet, BB Z10 buatan China, setrika, mesin ATM, printer, PS4, VCD porno dua dus, giok naga, lukisan bergambar ibu negara, raket tenis, jaket MU, VCD player…… hmmm, banyak deh.
.
“Itu kan jaket MU gue”
.
“Hah!! Blender aku kok ada di sini?!”
.
“Lukisan ibu negara kan cuma gue yang melukis kayak gitu?! Loe nyolong ya, Tor?!”
.
Begitulah, secara tak disengaja Bang Toro ditangkap warga Gg. Mawar dan diserahkan ke polisi empat jam kemudian.
.
Kerumunan warga pun mulai berkurang. Tante Montolalu masih asyik menikmati pemandangan yang jarang-jarang ada, bahkan 5-10 tahun lagi.
.
"Pulang yuk?!", Om Gun merajuk.
.
"Dikit lagi laaah....."
.
"Kita main congklat lagi. Kamu yang pegang bijinya..... Mau?!"
.
Tak perlu dua kali bilang, Tante Montolalu pun menarik lengan Om Gun dan pergi menghilang entah kemana.
.
Dan menjelang zuhur, mayat Ucok baru bisa dibawa keluar kamar kontrakan lalu dibawa mobil ambulan ke RS Polri Kramat Jati, sedang Bang Toro digelandang ke Polsek Cililitan.
.
Di ruang interogasi, Bang Toro bisa menjawab 21 pertanyaan yang dilontarkan polisi penyidik. Hanya satu yang tak bisa dijawab.
.
“Boneka itu punya siapa?”
.
“Gak tau, Pak”
.
“Gak tau gimana? Nyatanya Ucok mati di atasnya. Hasil nyolong?”
.
“Iya, Pak. Malam itu kami berpencar, aku ke timur, Ucok ke barat. Lumayan hasil kami malam itu. Dan ada satu curian aneh dibawa Ucok. Setelah dipompa ternyata boneka karet mirip wanita”
.
“Dicuri dari rumah siapa? Ada bilang Ucok ke kau, Toro?”
.
“Gak. Ucok gak bilang. Saya tidur sesudahnya sedang Ucok asyik sama itu boneka”
.
“Hmmm…. gitu ya?…. Ada yang mengoleskan bisa ular di lubang boneka itu. Tahu soal itu, Toro?”
.
“Gak tahu lah aku itu. Mau lihat aja tak boleh sama Ucok”
.
Polisi masih mengembangkan penyelidikan ihwal pemilik boneka maut itu. Rumah yang kecurian malam itu menjadi fokus utama. Beberapa tetangga yang barangnya dicuri Gank Torocok ditanyai satu-satu. Tak ada yang mengaku punya itu boneka.
.
Petang harinya, di rumah dua tingkat di ujung Gg. Mawar, Tante Monto kesal dan geregetan. Jebakannya salah sasaran.
.
“Dasar pencuri bebal dan mesum, barang kayak gitu kok diembat juga. Modar deh loe, Ucok. Sementara target gue malah selamat”, Tante Monto ngedumel sendirian.
.
“Kenapa, Mi? Ngomong apa sih barusan?”, Om Alex keluar dari kamar mandi.
.
“Ngga…. ngga ada apa-apa kok, Pi…”
.
“Kalo gitu cepetan mandi. Kita mau jemput Opa Jeffrey di bandara…..”
.
“Mandi-in…….”, jawab Tante Monto manja-manja serigala.
.
Malamnya, Opa sampai di rumah diantar Monto dan Alex.
.
“Terima kasih, ya….”, Opa melambai ke Monto dan Alex.
.
“Hati-hati, Opa. Besok pagi mbak Tinuk baru bisa bantu beresin rumah Opa”, Tante Monto membalas lambaian Opa.
.
Dan Opa pun masuk ke rumah, tak ada yang aneh setelah ditinggal seminggu oleh Opa pergi berwisata ke Goa Keramat. Begitu masuk kamar, kagetlah Opa. Kamar Opa berantakan, plafon di sudut kamar terbuka satu kotak.
.
Lemari baju melompong. Lemaslah kaki dan tangan Opa. Giok Naga kesayangannya hilang, juga dua dus VCD koleksi pribadi, juga LCD TV. Dan Opa pun bersiap menelepon polisi.
.
“Kantor Polisi…. ada yang bisa kami bantu?!”, terdengar suara masuk di ponsel Opa. Tapi Opa langsung menutupnya.
.
Tak jadi melapor rupanya si Opa. Itu karena Opa melihat lemari kecil di sudut kamar terbuka menganga, kagetlah jadinya si Opa. Begitu diperiksa, boneka mirip Jupe telah hilang tercuri juga.
.
Opa mencium parfum yang khas di dekat situ.
.
Sebelum datang si pencuri, siapakah wanita yang masuk ke kamar ini ya?
.
.
Begitulah sodara2, kisah boneka maut di lemari Opa.
.
Ada yang tahu siapa yang mengoles bisa ular ke lubang boneka itu?
.
.