"mau pesen kalung, bli...."
"modelnya?"
"hmmmm..... yang ini"
"inisialnya?"
"PW"
"calonnya ya? pilihan tepat. model klasik"
"lusa kami menikah"
.
.
"hey.... Tini? tumben singgah ke kiosku"
"mau ambil pesanan kalung"
"kalung?"
"ini notanya"
"oh....... ya. ya. ya..... sebentar aku ambil....... ini dia kalungnya"
"makasih, bli"
Putu Wartini pun pergi. tak hanya meninggalkan kios ini, tapi juga hati ini...... sendiri berteman sepi dan perak-perak di lemari.
.
.
aku pun kembali menari di atas perak-perak yang menjadi sahabatku.