Hari ini diperingati sebagai HAN 2011, padahal walaupun memiliki Kepres yg jelas, tetapi penetapan tanggal ini hanya berdasar pada hari lahirnya sang putra sulung penguasa pada saat itu.
Secara internasional sesuai Piagam PBB, Hari Anak diperingati tiap tanggal 20 November. Diisi kegiatan yg benar-benar ditujukan untuk kemaslahatan anak.
Yang terjadi di sini memang aneh, ya tanggalnya, ya cara memperingatinya. Tahun ini benar-benar terjadi eksploitasi yang mencolok terhadap anak-anak ini.
Lihatlah gambar di atas, jelas-jelas mereka diekploitasi untuk berdiri di depan istana dengan hidden agenda dari orang-orang tertentu. Kalau mau memperingati HAN tentu ada cara yang lebih baik dari itu.
Perhatikan baik-baik anak-anak di atas, apakah mungkin mereka yg membuat tulisan itu? Kalau ya, begitu hebatnya anak Indonesia. Dan sang fotografernya sungguh bukan amatiran, melihat kualitas fotonya. Mereka berempat paling hanya mendapat nasi sebungkus dan uang 5000, setelah itu silahkan nongkrong lagi di Monas.
Dan hingar bingar ceritanya lebih ramai dari celoteh mereka saat bermain petak umpet. Tulisan aneka rasa, aneka rupa, aneka warna, aneka bentuk, menghiasi seluruh sudut-sudut halaman media koran internet.
Mereka berteriak-teriak telah terjadi eksploitasi, padahal merekalah juga salah satu pelakunya. Menulis manis tapi mencibir masam.
Kasihan sekali melihat para penulis ini. Apapun dilakukan demi kepentingan pribadi, kelompok, dan golongannya saja.
Mungkin saya termasuk yg mengeksploitasi juga, karena telah memakai gambar di atas.