mulai pagi tadi hingga 4 hari ke depan saya masuk sel isolasi. hukuman yang dianggap pantas bagi perilaku penulis yang hobinya copy & paste (copas). padahal copas itu saya perlukan untuk menunjang tulisan saya, cuma sebagai pelengkap, cuma sebagai hiasan, cuma biar tulisan saya tidak pendek-pendek amat, cuma biar pantas dilihat saja, dan kadang-kadang full 100% copas, sorry it is my hobby.
Dua puluh menit pertama di dalam sel isolasi hawanya ngantuk, langsung aja tidur, mau ngapain lagi di ruangan yang cuma seukuran tiga ubin kali tiga ubin doang, penerangan satu-satunya bersumber dari cahaya yang keluar dari monitor laptop. dor, dor, dor, pintu digedor oleh sang pengawas, jendela kecil di bagian bawah pintu baja dibuka, sebuah nampan berisi nasi, tempe rebus, kangkung rebus, pisang rebus dan air rebus, disodorkan melalui lubang tadi. ternyata sudah waktunya makan, entah makan pagi, makan siang, makan sore atau makan malam. penanda waktu di laptop diacak jam dan tanggalnya. perduli amat, langsung sikat.
habis makan, ngantuk lagi, tapi laptop masih nyala terus dan notepad yang terbuka masih belum ada tulisannya sehuruf pun. kosong. kosong. blong.
sepertinya sudah masuk hari ke empat, tapi tak ada satu pun yang tertulis di notepad. kepala terasa kosong, blank, males, jenuh, cape, sakit, bimbang, tak ada tempat berpijak, tak ada pilar untuk bersandar, tak ada kaki renta untuk bersimpuh. menghadap ke utara, tembok, ke selatan, tembok, ke timur, tembok, ke barat, tembok. benar-benar sudah MENTOK.
padahal kalo soal pilihan, saya paling seneng dada mentok ayam goreng mbok berek yang konon dahulu kala tiap pulang sekolah selalu saya lewati restorannya dengan lalu lalang mobil volvo yang keluar masuk ke sana. saya tak terlalu penasaran akan cita rasa dada mentok ayam goreng mbok berek tersebut, karena suatu hari saat saya melintasi restoran itu, tepat di jembatan masuk, mobil bmw pas melintas di dekat saya, dan berhenti di depan saya, kaca jendela belakang terbuka, dan seorang gadis menyodorkan sebuah dus ayam goreng mbok berek berisi dua potong ayam goreng. saya menerimanya dengan riang gembira, dan si gadis tersenyum, lalu mobil itu berangkat pergi.
senangnya, sehabis bermain bola bersama teman-teman smp di dekat masjid al ittihad, eh pulangnya dapat hadiah ayam goreng mbok berek.
...